metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 8 Desember 2024

Mediasi Damai Guru Supriyani Oleh Bupati Konsel Dipastikan Tidak Ada Tekanan

Mediasi damai Guru Supriyani di Rujab Bupati Konsel, pada 5 November 2024. Foto.ist

METROKENDARI.COM – Sejumlah pihak membantah soal adanya tekanan maupun jebakan dalam mediasi damai yang dilakukan oleh Bupati Konsel, Surunuddin Dangga terhadap Supriyani dengan orang tua korban pada Selasa, 5 November 2024 lalu.

Salah satunya diungkapkan Kepala Sekolah SDN 4 Baito, Saanali yang turut hadir dan menyaksikan langsung pada pertemuan kedua belah pihak itu.

Baca Juga :Dimediasi Bupati Konsel, Orang Tua Korban dan Supriyani Sepakat Berdamai

Menurut Saanali, tindakan yang diambil oleh Bupati Konsel itu, hanya bermaksud untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Namun terkait persoalan proses hukum yang dihadapi Supriyani tetap berjalan, namun hubungan keduanya harus tetap dijaga sebab, keduanya masih dalam satu kampung.

“Jadi kalau bilang ada pemaksaan itu tidak benar, tidak ada unsur paksaan buat ibu Supriyani dan memang saat ditanya bupati ibu Supriyani mengatakan tidak ada paksaan untuk menandatangani kesepakatan berdamai,” ujarnya, pada Rabu (6/11/2024).

Baca Juga : Majelis Hakim Diminta Putusan Perkara Supriyani Harus Sesuai Fakta Bukan Tekanan Publik

Saanali mengungkapkan, sebelum dilakukan penandatanganan kesepakatan berdamai, Supriyani diberikan kesempatan untuk berbicara dalam pertemuan tersebut dan dirinya mengucapkan terimakasih atas inisiatif bupati, berharap persoalan yang dialaminya segera selesai.

“Bupati juga tekankan bahwa pertemuan ini tidak menghalangi proses hukum, hukum tetap berjalan,” kata Saanali.

Baca Juga :Kuasa Hukum Korban Ungkap Mediasi Dengan Supriyani Kerap Gagal Akibat Dihalang-halangi

Senada dengan pengakuan Saanali, di hari yang sama Ketua PGRI Kecamatan Baito, Hasna menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan upaya yang diinisiasi oleh bupati dengan tujuan demi mendinginkan suasana antara kedua belah pihak karena keduanya tinggal dalam satu lingkungan yang sama.

“Supaya ibu Supriyani juga merasa nyaman berkegiatan dan kembali bekerja, apalagi akan mengikuti ujian tes PPPK,” ujar Hasna saat ditelpone via watsapp.

Hasna menjelaskan, pertemuan tersebut bukan sebagai upaya bupati untuk menyelesaikan proses hukum yang sedang berjalan, melainkan bupati Surunuddin hadir sebagai orang tua kepada anak-anaknya untuk menentramkan masalah yang sedang terjadi.

“Pertemuan kemarin itu, bukan sertamerta dengan perdamaian itu kasusnya gugur, melainkan tetap berjalan sesuai dengan prosedur, dan tidak ada pengakuan ibu Supriyani bersalah disitu,” ucap Hasna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Dilarang Keras Copy Paste!