EkonomiMetro Kendari

Ini Respon BPOM Kendari Soal Peredaran Minyak Goreng

×

Ini Respon BPOM Kendari Soal Peredaran Minyak Goreng

Sebarkan artikel ini
Minyak Goreng Langka
Kepala Balai POM di Kendari Yoseph Nahak Klau saat dikonfirmasi terkait izin edar minyak goreng.

Kendari – Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) di  Kendari Yoseph Nahak Klau menganjurkan kepada warga yang membuat minyak goreng secara mandiri untuk tidak diedarkan sebelum mendapat izin edar.

Ungkapannya tersebut merespons adanya aksi dari sejumlah warga yang viral di media sosial karena membuat minyak goreng dengan bahan seadanya. Pasalnya, ketika itu minyak goreng khususnya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kelangkaan secara drastis. Ditambah lagi,  dengan harganya yang kurang bersahabat.

“Kalau itu dibuat dan diedarkan maka aturannya adalah produk pangan yang diproduksi atau yang didatangkan dari luar dalam kemasan itu wajib memiliki izin edar,”ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (24/3/2022).

Kendatipun demikian, Yoseph berujuar bahwa aturan tersebut hanya berlaku bagi warga yang membuat minyak goreng  untuk keperluan pribadi.  Dan apabila diedarkan ke masyarakat maka wajib mengantongi izin edar dari Badan POM.

“Kalau dia buat untuk konsumsi sendiri  itu tidak ada masalah . Tapi kalau dibuat dan diedarkan maka wajib memiliki izin edar dari Badan POM,”katanya.

Sementara itu, ia mengaku jika sejauh ini dengan adanya  kelangkaan minyak gorengan belum ada yang meminta pendampingan kalau ingin memproduksi minyak goreng begitupun dengan yang meminta mendaftarkan produknya untuk mendapat izin edar.

“Jadi pilihan nya agar supaya teregistrasi dan mendapat izin maka  ia harus berkonsultasi dengan Badan POM dan pemerintah di daerahnya,”ungkapnya.

Dia mengungkapkan, bahwa imbauan tentang izin edar itu tidak hanya berlaku untuk minyak goreng saja.  tapi berlaku juga bagi semua jenis pangan olahan yang dijual dalam bentuk kemasan eceran untuk dikonsumsi sehingga  penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal.

“Tapi  kita tidak bicara dalam produk pangan yang tidak berkemas. Maka dari itu penting bagi kita menjaga sanitasi hygiene baik pada saat mengolah, menjual, terus peralatannya bersih, lingkunganya bersih begitupun tempatnya menjual,”

error: Dilarang Keras Copy Paste!