metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 8 Desember 2024

Sungai Eufrat Mengering, Tanda ‘Kiamat’ di Depan Mata

Sungai Eufrat Mengering, Tanda 'Kiamat' di Depan Mata

METROKENDARI.COM – Sungai Eufrat di Timur Tengah mulai mengering. Padahal, sungai ini merupakan salah satu sistem air yang paling penting dalam sejarah. Bentangannya luas, melintasi Suriah dan Irak, kemudian bersatu dengan Sungai Tigris.

Sistem Sungai Eufrat-Tigris mengalirkan air ke lahan pertanian di daerah yang subur. Sungai ini yang menjadi akar peradaban manusia dengan bangkitnya bangsa Mesopotamia dan Sumeria.

Bahkan, para sejarawan dan antropolog kerap menyebut Lembah Sungai Efrat sebagai ‘tempat lahirnya peradaban’.

Lembah sungai ini merupakan lokasi strategis untuk berkumpul dan mengembangkan masyarakat yang berbasis pada pertanian dan perdagangan.

Melansir How Stuff Works, Sabtu (9/10/2024), Sungai Eufrat mulai mengering. Ini adalah indikator bahwa perubahan iklim sudah sangat mengkhawatirkan. Dampaknya benar-benar memengaruhi banyak pihak.

Suhu di Suriah Utara telah meningkat 1° dalam seabad terakhir, dan berkurangnya curah hujan telah memperburuk situasi.

Penurunan permukaan air ini kemungkinan akan mengurangi volume air misalnya di Danau Assad, yang pada akhirnya menyebabkan pembangkit listrik tenaga air seperti Bendungan Atatürk dan Stasiun Air Alouk berhenti menghasilkan listrik.

Tantangan-tantangan ini hanya akan memperburuk keadaan bagi sekitar 7,2 juta pengungsi yang datang akibat perang saudara. Mereka bergantung pada sungai-sungai ini untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Dilarang Keras Copy Paste!