metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 19 Januari 2025

PB HMI: Sengkarut Tambang Nikel Diduga Jadi Biang Bencana Tanah Longsor di Konut

Penampakan kawasan hutan di daerah Konut yang gundul akibat tambang (Sumber. Peta Geologi Pertambangan)

Jakarta – Bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang pemukiman warga di Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tengara (Sultra), mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Salah satunya, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Melalui Ketua Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa menyebut bahwa kejadian serupa merupakan kali kedua yang menimpa masyarakat Konut pasca aktivitas kegiatan pertambangan setelah moratorium.

Perkebunan dan Aktivitas Tambang

Menurutnya selain perkebunan sawit, kegiatan pertambangan merupakan sektor terbesar penyumbang kerusakan hutan di daerah Konut. Selain menggarap kawasan hutan perusahaan tambang tersebut tidak pernah melakukan kegiatan pasca tambang, yakni reklamasi.

“Kalau dulu yang sering menjadi sasaran kita ketika banjir datang adalah perusahaan sawit karena melakukan penimbunan kali-kali mati yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Tapi untuk musibah kali ini, dalangnya adalah dari sector pertambangan, selain hutan-hutan tempat jarahan penambang ilegal dibiarkan mengangah, aktivitasnya melenceng dari ketentuan perundang-undangan. Sehingga ketika musim hujan datang, hutan kehilangan fungsinya sebagai penyangga,” ujar Ikram, senin (12/07/2021).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Dilarang Keras Copy Paste!