Headline

BPS Catat Inflasi Masih Terjadi di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari Posisi Ke Dua

×

BPS Catat Inflasi Masih Terjadi di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari Posisi Ke Dua

Sebarkan artikel ini
Inflasi
Data inflasi dua kota di Sultra (Sumber. BPS Sultra)

METROKENDARI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kejadian inflasi di seluruh Provinsi Indonesia pada November 2023.

Data BPS menunjukan tercatat ada 90 Kota yang mengalami inflasi. Salah satu kota dengan angka inflasi tertinggi yakni Tanjung Pandan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai 5,89 persen.

Tidak terkecuali untuk wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), tercatat dua Kota alami inflasi yakni Kendari dan Baubau.Berdasarkan data BPS selama periodik November 2023, inflasi Kota Kendari 2,82 persen dan Baubau 2,98 persen.

Inflasi
Data Perkembangan TIngkat Inflasi Kota Kendari

BACA JUGA : Kinerja Pj Gubernur Sultra Disorot Dinilai Tidak Mampu Kendalikan Inflasi

Indikator Terjadinya Inflasi Gabungan Dua Kota

Secara umum, indikator pemicu terjadinya inflasi gabungan pada dua Kota di Sultra akibat beberapa fakor. Inflasi year on year (yoy) pada gabungan 2 kota terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu:

  • kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 5,47 persen
  • kelompok pendidikan sebesar 4,97 persen
  • kelompok transportasi 3,09 persen
  • kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,86 persen
  • kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,18 persenkelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,17 persen
  • kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,07 persen
  • kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,99 persen
  • serta kelompok kesehatan 0,56 persen.

BACA JUGA :Kabar Baik! UMP Sultra 2024 Resmi Naik, Segini Angkanya

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,93 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen.

error: Dilarang Keras Copy Paste!