Metro KendariNasionalNewsPeristiwa

Kasus Pelecehan Brigadir J Terhadap Putri Chandrawati Ternyata Hanyalah Skenario Ferdy Sambo Saja

×

Kasus Pelecehan Brigadir J Terhadap Putri Chandrawati Ternyata Hanyalah Skenario Ferdy Sambo Saja

Sebarkan artikel ini
Ferdy Sambo
Kasus Pelecehan Brigadir J Terhadap Putri Chandrawati Ternyata Hanyalah Skenario Ferdi Sambo Saja

METROKENDARI.ID – Jaksa penuntut umum mengatakan Brigjen Hendra Kurniawan adalah orang pertama kali yang diberitahu oleh Ferdy Sambo soal skenario pelecehan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat ke Putri Chandrawathi. Sambo juga menceritakan bentuk pelecehan yang dianggap jaksa mengada-ada.

Brigjen Hendra Kurniawan menjalani sidang dakwaan terkait upaya merintangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022). Jaksa awalnya mengungkapkan bahwa mantan Karo Paminal Polri itu ditelepon mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo usai pembunuhan Brigadir Yosua.

“Hilangnya nyawa Nopriansyah Yosua Hutabarat akibat penembakan tersebut saksi Ferdy Sambo timbul niat untuk menutupi fakta kejadian sebenarnya dan berupaya untuk mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi, sehingga salah satu upaya yang dilakukannya yaitu menghubungi terdakwa Hendra Kurniawan sekira pukul 17.22 WIB,” ujar jaksa di persidangan, dikutip dari detikNews.

“Salah satu upaya yang dilakukannya yaitu menghubungi terdakwa Hendra Kurniawan sekira pukul 17.22 WIB di mana terdakwa Hendra Kurniawan sedang berada di kolam pancing Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara dan meminta agar segera datang ke rumah saksi Ferdy Sambo, di Kompleks perumahan Polri Duren Tiga Nomor 46 RT 05 RW 01 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan karena ada sesuatu peristiwa yang perlu dibicarakan,” ungkap jaksa.

Menurut jaksa, Sambo tidak memberitahu kepada Hendra soal apa yang akan dibahas. Hendra baru diberitahu begitu dia tiba di Duren Tiga.

Saat Hendra tiba di rumah dinas Duren Tiga pada 8 Juli lalu pukul 17.00 WIB, Sambo langsung menceritakan bahwa terjadi pelecehan ke Putri Chandrawathi. Jaksa mengatakan Ferdy Sambo ingin menutupi fakta pembunuhan Yosua yang sebenarnya.

“Di mana pada saat itu terdakwa Hendra Kurniawan bertanya kepada saksi Ferdy Sambo, ada peristiwa apa Bang? dijawab oleh saksi Ferdy Sambo, ‘ada pelecehan terhadap Mbakmu’,” kata jaksa.

Menurut Jaksa, skenario Ferdy Sambo saat itu mulai berjalan. Ferdy Sambo menyebarkan skenario kepada Hendra versi dirinya.

Ferdy Sambo menceritakan bahwa Yosua keluar dari Putri Candrawathi sambil memasang muka panik karena ketahuan oleh Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Kepada Hendra, Ferdy menyebut Yosua melepaskan tembakan ke arah Eliezer sehingga terjadi baku tembak yang menyebabkan Yosua tewas.

“Kemudian saksi Ferdy Sambo melanjutkan ceritanya bahwa Mbakmu teriak-teriak saat kejadian itu, lalu Nopriansyah Yosua Hutabarat panik dan keluar dari kamar Putri Candrawathi tempat kejadian, karena ketahuan oleh Richard Eliezer Pudihang Lumiu sambil bertanya ‘ada apa bang?’ ternyata Nopriansyah Yosua Hutabarat yang berada di lantai bawah depan kamar tidur Putri Candrawathi tersebut bereaksi secara spontan dan menembak Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang berdiri di tangga lantai dua rumah saksi Ferdy Sambo,” kata jaksa.

“Melihat situasi tersebut Richard Eliezer Pudihang Lumiu membalas tembakan Nopriansyah Yosua Hutabarat, sehingga terjadilah saling tembak menembak di antara mereka berdua yang mengakibatkan korban jiwa yaitu Nopriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia di tempat kejadian, inilah cerita yang direkayasa saksi Ferdy Sambo,” imbuhnya.

Bentuk Pelecehan ke Putri

error: Dilarang Keras Copy Paste!