METROKENDARI.COM – Dua pria di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menjadi korban penganiayaan oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL) Maumere. Kedua korban yang bernama Taliktus Emon Mada (21) dan Gabriel Tomi Toni itu dianiaya anggota Pangkalan TNI AL (Lanal) Maumere, KLS Ari Yogi Pratama.
Penganiayaan yang kemudian viral itu terjadi di atas Kapal KM Dharma Rucita VII yang sedang berlayar dari Surabaya ke Maumere, Kamis (2/11/2023). Kedua korban babak belur dianiaya Yogi. Emon bahkan disebut sampai muntah darah.
Emon dan Tomi adalah kernet truk ekspedisi yang sedang menumpang Kapal Dharma Rucita. Emon adalah kernet truk ekspedisi yang dikendarai pamannya bernama Antonius Gregorius Rasong. Tomi yang sebaya dengan Emon adalah kernet untuk truk ekspedisi lainnya di kapal tersebut. Keduanya berteman.
Antonius menyaksikan secara langsung penganiayaan Emon dan Tomi oleh anggota Lanal Maumere di kapal tersebut. Emon dan Tomi dianiaya di kafetaria kapal. Namun penganiayaan terhadap Emon terus berlanjut hingga ke ruang medis kapal tersebut.
“Kalau Tomi hanya lebam saja di pipi kiri sama kelopak mata. Pukulan lebih banyak ke Emon,” ungkap Antonius, Minggu (5/11/2023).
Kondisi lebih parah dialami Emon yang mendapat pukulan di wajah dan tulang rusuk. Emon lebam di wajah, berjalan sempoyongan hingga mengalami muntah darah. Emon awalnya dipukul di kafetaria, kemudian diseret ke ruang medis kapal. Bukannya langsung diobati, Emon malah dipukul lagi hingga muntah darah. Hidungnya juga berdarah.
Baca Juga
“Pertama dia (darah) keluar dari hidung, pas buang ludah begitu langsung darah keluar. Mungkin karena pecah di bibirnya darah keluar dari mulut,” beber Antonius. Ia berada di samping Emon saat keponakannya itu dipukul lagi oleh Yogi di ruang medis kapal.
Antonius menjelaskan penganiayaan terhadap Emon dan Tomi terjadi saat kedua pemuda itu berkelahi dengan anak buah kapal (ABK) di kafetaria. Ia tak mengetahui penyebab mereka berantem. Yogi tiba-tiba muncul dan langsung menganiaya Emon dan Tomi.
Emon dan Tomi sudah divisum dan menjalani rawat jalan di Rumah Sakit di Maumere. Kedua korban juga telah melaporkan penganiayaan itu kepada Polres Sikka.
Respons Lanal Maumere
Lanal Maumere membenarkan Yogi memukul Emon di atas kapal KM Dharma Rucitra VII. Dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, hanya nama Emon yang disebut sebagai korban pemukulan Yogi.
Pasintel Lanal Maumere Mayor Laut (P) Sentot Widodo menjelaskan pemukulan terhadap Emon terjadi saat melerai keributan Emon dan Tomi dengan Markonis Kapal bernama Anwar. Ia menyebut Emon dan Tomi memukul Anwar setelah mendapat teguran dari Markonis kapal tersebut.
Keberadaan Yogi di atas kapal tersebut adalah perjalanan...