Namun selain itu, lanjut Hendro, terkadang juga kadar nikel diturunkan agar harga pembelian pabrik juga ikut turun.
“Kadang cargo nikel kadar 1.7 biasa di kasih turun jadi kadar 1.6 atau 1.5 tujuannya agar harga pembelian semakin murah,” jelasnya.
Menurut Hendro, dalam kasus mafia kadar di PT. VDNI disisi lain merugikan pihak smelter namun disisi lainnya lagi justru menguntungkan.
“Ini yang mesti di ungkap, apakah ini strategi mereka (PT. VDNI) atau memang murni permainan mafia tanpasepengetahuan perusahaan,” tegasnya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, pihaknya mendesak agar pemerintah menghentikan sementara seluruh kegiatan di PT. VDNI sampai semua pihak yang terlibat dalam pratik mafia kadar tersebut segera di tangkap dan di proses hukum.
“Demi kesehatan investasi, pemerintah harus berani mengambil resiko menghentikan kegiatan PT. VDNI sampai para mafia-mafia kadar itu di tangkap,” tutupnya.
Sementara itu seperti dikutip dari Perdetik.id External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto, meminta agar Ampuh Sultra menyiapkan bukti yang memadai jika skandal mafia kadar benar adanya.
“Kami memahami kekhawatiran Ampuh Sultra, tapi kami meminta agar bukti-bukti yang memadai disiapkan untuk memastikan kebenaran pernyataan ini,” ujarnya.*