Survei LSI: ASR-Hugua Ungguli Para Pesaing di Pilgub Sultra 2024
Hanya sebesar 38 persen saja yang merasakan kondisi ekonominya membaik. Memburuknya kondisi ekonomi membuat masyarakat Sultra akan semakin memilih dalam memilih pemimpinnya. Berharap pemimpin baru bisa memperbaiki perekonomian.
Selain itu, alasan kedua, faktor korupsi dinilai sebagai faktor utama perekonomian tidak membaik. Sebesar 35,5 persen menyatakan banyaknya korupsi di pemerintahan sebagai alasan utama mengapa kondisi ekonomi mereka tidak membaik. Selanjutnya menurut Adjie, ada juga yang menyalahkan komitmen pemerintah dalam memenuhi janjinya yaitu sebesar 24,5 persen.
“Mereka menyalahkan karena alasan kondisi ekonomi nasional juga memburuk sebesar 15,2 persen. Dan sebesar 7,8 persen menyatakan karena memang pemerintah tidak peduli terhadap ekonomi masyarakat,” kata Adjie.
Alasan Ketiga, traumanya masyarakat Sultra atas kasus korupsi gubernur sebelumnya. Data survei menunjukkan bahwa sebesar 61,8 persen masyarakat Sultra mengetahui bahwa Gubernur Sultra sebelumnya yaitu Nur Alam, pernah terjadi kasus korupsi yang merugikan negara sebesar Rp4.3 triliun.


Tinggalkan Balasan