Profil Tataloo, Penyanyi yang Dihukum Mati Karena Hina Nabi Muhammad
Saat itu, ia adalah musisi underground yang gak diakui secara resmi oleh Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran. Tapi siapa sangka, justru dari sana namanya mulai dikenal.
Bahkan, Time Magazine pernah menjulukinya sebagai rapper dengan segudang fans, sementara Radio Free Europe menyebutnya punya basis penggemar yang kuat di kalangan anak muda Iran.
Tataloo gak selalu berada di pihak yang berseberangan dengan pemerintah Iran. Pada 2015, ia sempat merilis lagu yang mendukung program nuklir Iran, yang sempat menjadi kontroversi setelah dihentikan akibat keputusan pemerintah AS di era Trump.
Pada 2017, ia bahkan mengadakan pertemuan dengan presiden konservatif Iran, Ebrahim Raisi, yang saat itu sedang menjabat. Raisi kemudian meninggal dalam kecelakaan helikopter pada tahun yang sama.
Namun, popularitas Tataloo di kalangan anak muda dan kritik yang tersirat dalam beberapa karyanya dianggap menjadi ancaman oleh otoritas.
Tinggalkan Balasan