Dia lalu menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan paling vulgar dalam mempolitisasi bansos pada Pilpres 2024. Menurut Faisal, tiga menteri itu aktif mendemonstrasikan bansos berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi, sudah uangnya ada, tapi kurang magnetnya, harus ditujukan ini loh yang ngasih secara demonstratif, maka Airlangga Hartato misalnya dan banyak menteri lagi lah, tapi yang paling vulgar, Airlangga Hartarto, Bahlil, dan Zulkifli Hasan,” kata Faisal Basri dalam persidangan di MK.
Baca Juga
Sementara, Ekonom dari Universitas Indonesia, Vid Adrison menyebut Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat tambahan 26 juta suara karena dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pembagian bansos.
“Dengan memperhitungkan berapa total DPT, per provinsi dan berapa tambahan dukungan yang diperoleh dari dukungan Presiden dan bansos, maka diestimasi sekitar ada tambahan 26 juta suara (26.615.945),” kata Vid.