METROKENDARI.COM – Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin buka suara soal program bantuan sosial (bansos) yang diungkit di sidang sengketa Pilpres 2024.
Ngabalin menilai sebaiknya persidangan hanya membahas seputar perkara sehingga tidak merembet ke mana-mana.
“Masa sengketa pemilu urusannya bahas tentang bansos ha-ha-ha. Ya kan?” kata Ngabalin kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan.
Ngabalin mengatakan jika ingin mempermasalahkan bansos, sebaiknya dibuat perkara lain. Ngabalin menyebut hal yang memalukan jika bansos dibawa ke sidang sengketa Pilpres.
“Pada kasus yang lain lagi, kalau dia memperkarakan. Kalau dia memperkarakan pada kasus yang lain, bukan pada sengketa pemilu apa urusannya bansos dengan pemilu di MK kok bicara bansos, malu-maluin,” ujarnya.
Baca Juga
Ngabalin meminta semua pihak untuk menjalankan persidangan sesuai dengan fakta dan data. Tidak menggunakan MK sebaga kepentingan politik praktis.
“Mari kita lihat jalannya persidangan itu secara proporsional agar bermainlah di area itu, tidak usah lagi MK itu jadi satu tempat untuk orang menggunakan kepentingan politik praktis. Karena yang dibicarakan di sana data, fakta sehingga kalau ada hal-hal yang disampaikan terkait dengan tuntutannya, maka harus fakta dan bisa diperlihatkan. Itu aja sebetulnya yang sedang diperbincangkan,” ujarnya.
Diketahui, bansos diungkit-ungkit dalam persidangan sengketa Pilpres hari ini dengan agenda mendengarkan keterangan saksi Kubu 01 Anies-Cak Imin.
Saksi yang mengungkit bansos yakni Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri. Ia menyebut bantuan langsung tunai (BLT) el nino hanya untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan ada politisasi bansos secara vulgar.
Dia lalu menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga...