NewsWisata

Mengenal Tari Molulo, Sejarah dan Perkembangannya di Sultra

×

Mengenal Tari Molulo, Sejarah dan Perkembangannya di Sultra

Sebarkan artikel ini
Tari Molulo
Tari Molulo, budaya khas Suku Tolaki di Sultra (Foto Sumber. skeletonwatchmart.com

Selain dimaksudkan untuk menghibur dewa Sanggolemboe, tari lulo juga digunakan sebagai instrumen ritual penyembuhan warga yang sakit. Dalam kepercayaan masyarakat Tolaki, penyakit seseorang biasanya diakibatkan oleh kesalahan orang tersebut yang menyebabkan Sangia murka dan memberikannya penyakit.

Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, warga Tolaki dengan dipandu oleh seorang dukun melakukan tarian lulo.Dengan demikian, tari lulo merupakan salah satu bentuk instrumen budaya masyarakat Tolaki yang berfungsi untuk membangun “komunikasi ritual” dengan para dewa.

Komunikasi ritual ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menghindarkan manusia dari kehancuran akibat murka para dewa dengan cara menghibur para dewa tersebut dengan tari lulo.

Tari lulo sekaligus menunjukkan pengakuan manusia yang kehidupannya sangat tergantung kepada keinginan para dewa.

Tari lulo terdiri dari beragam jenis, diantaranya lulo sangia, lulo ngganda, dan lulo anggo. Beragamnya jenis tarian ini disebabkan oleh banyak faktor seperti instrumen pengiring, gerak-gerakan dalam tarian, asal daerah, dan bahkan nama penciptanya.

Namun, meskipun terdiri dari jenis-jenis yang relatif banyak, prinsip-prinsip dasar gerakan dari tarian ini adalah sama, yaitu gerakan kaki, tangan dan bentuk lingkaran.

Hal yang membedakan hanya variasi-variasi gerakannya. Berikut ini beberapa persyaratan umum yang ada dalam tari lulo:

  1. Penari-penari bergandengan tangan dan membentuk sebuah lingkaran penuh atau setengah lingkaran. Jika setengah lingkaran, maka yang bertindak sebagai penari Pondombaki (penari terujung) harus dari penari laki-laki.
  2. Tangan penari lelaki berada di bawah tangan perempuan. Posisi tangan tidak terikat sesuai dengan selera masing-masing.
  3. Penari-penari boleh saling bergandengan antara sesama lelaki, sesama perempuan atau antara lelaki dan perempuan.
  4. Alat musik berada di tengah-tengah lingkaran para penari.
  5. Setiap penonton yang akan masuk menari harus masuk di tengah-tengah lingkaran dahulu, kemudian masuk dari depan penari secara terhormat.
  6. Tidak diperbolehkan masuk dari belakang, karena dikhawatirkan dapat menyentuh bagian tubuh perempuan yang terlarang, kecuali bila penonton mau masuk di antara penari sesama jenis.
  7. Penari yang akan meninggalkan permainan, harus mengundurkan diri ke belakang setelah meminta izin dari penari-penari yang mengapitnya.
  8. Apabila semua penari perempuan sudah diapit oleh penari lelaki, lalu ada penonton yang mau masuk menari, ia harus mengambil tempat di sebelah kanan si penari laki-laki atau di sebelah kiri penari perempuan. Sebab tradisi membawa pacar atau pasangan dalam lulo adalah di sebelah kiri si lelaki. Apabila ada pelanggaran misalnya penonton masuk dari jalur kiri lelaki akan dapat menimbulkan ketersinggungan karena penari baru tadi bisa dianggap mau merampas pasangan si penari lelaki tadi.
  9. Apabila ada penonton yang masuk menari dan secara kebetulan tidak berkenan di hati penari yang akan mengapitnya, maka sangat dilarang untuk meninggalkan tempat seketika itu juga, karena memungkinkan terjadinya ketersinggungan perasaan penari yang baru masuk itu. Demi penghargaan, harus diantar minimal satu kali putaran baru minta izin untuk meninggalkan permainan.
  10. Seorang penari yang baru saja keluar dari barisan tidak diperbolehkan langsung masuk di tempat lain, sebab dapat menimbulkan ketersinggungan dari penari yang ditinggalkan. Ia harus istrahat sejenak lalu kemudian masuk lagi apabila masih ingin meneruskan tarian.

Dalam tari lulo, ada beberapa istilah dalam gerak tari lulo yang perlu diketahui, yaitu:

  1. Moese, artinya gerakan tangan ke atas dan ke bawah.
  2. Molakoako, artinya bergerak ke arah kanan dan kiri.
  3. Nilulo-lulo, artinya gerakan kaki menginjak-injak.
Halaman Selanjutnya
Fungsi Dan Makna Tari Lulo...
error: Dilarang Keras Copy Paste!