Metro KendariNewsPendidikan

Mengenal 3 Pergerakan Lempeng Bumi

×

Mengenal 3 Pergerakan Lempeng Bumi

Sebarkan artikel ini
Pergerakan Lempeng Bumi
Lempeng Bumi

Macam-macam Patahan dan Penjelasannya

Saat tenaga endogen mendesak dalam tempo cepat ke lapisan batuan padat nan keras, proses pelipatan tak bisa berlangsung sehingga memunculkan retakan. Pada akhirnya, lapisan batuan itu patah.

Pematahan lapisan batuan membuat ada permukaan bumi yang merosot dan membentuk lembah patahan, serta terdapat pula yang naik. Bagian yang merosot disebut graben (slenk). Adapun yang naik membentuk punggung atau puncak dinamakan horst.

Sementara itu, jika dilihat dari segi penyebabnya, ada 3 jenis patahan. Ketiga jenis patahan itu adalah sebagai berikut:

  1. Patahan akibat dua tekanan dengan arah horizontal dan saling menjauh.

Pada jenis penyebab ini, dua tekanan dengan arah mendatar dan menjauh satu sama lain mengakibatkan retakan besar muncul di lapisan batuan. Salah satu bagian massa lapisan batuan yang retak itu akan merosot dan menjadi lembah patahan (graben).

  1. Patahan akibat tekanan dengan arah vertikal.

Tenaga endogen bisa bekerja di litosfer dengan arah vertikal dalam waktu yang cepat. Pada saat proses seperti ini terjadi, lapisan yang menerima tekanan bakal membumbung disertai kemunculan retakan. Karena ada gaya berat, salah satu bagian dari massa lapisan batuan pun akan menurun dan menjadi graben. Sementara bagian yang lain membentuk horst karena mengalami kenaikan.

  1. Patahan akibat 2 tekanan horizontal berlawanan arah

Jika muncul tenaga endogen yang bekerja di lapisan litosfer dengan arah mendatar dan saling berlawanan arah, akan terbentuk sesar mendatar (strike slip fault). Patahan (sesar) juga bisa dibedakan berdasarkan arah pergerakan batuan terhadap bidang patahan (sesar) dan gaya penyebabnya. Berdasarkan kedua hal itu, ada 3 jenis patahan (sesar), yakni:

  • Normal Faults: muncul akibat gaya tekan maksimum arah vertikal sehingga salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.
  • Reverse Faults: terjadi karena gaya maksimum yang bekerja di lapisan batuan dengan arah horizontal. Sebagai akibat gaya ini, salah satu bagian lapisan batuan bergerak ke atas. Reverse Faults biasa terjadi di area 2 lempeng tektonik yang bertabrakan.
  • Strike-slip Faults: terjadi saat lapisan batuan bergerak dengan arah horizontal. Ini akibat gaya maksimum ataupun minimum dengan arah horizontal.
error: Dilarang Keras Copy Paste!