Astrid Cáceres, kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, mengatakan waktu penderitaan mereka berlanjut di saat hutan sedang panen dan mereka hanya bisa makan buah yang sedang dalam masa masak.
Tetapi mereka masih menghadapi tantangan yang berarti untuk bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah.
Pakar adat Alex Rufino mengatakan anak-anak itu berada di hutan yang sangat gelap dan lebat, di mana terdapat pohon-pohon terbesar di wilayah itu.
Dan meskipun ada daun yang dapat digunakan anak-anak untuk memurnikan air, dia memperingatkan bahwa ada yang beracun.
“Itu adalah area yang belum dijelajahi. Kota-kotanya kecil, dan berada di sebelah sungai, bukan di hutan,” kata dia.
Selain menghindari pemangsa, anak-anak juga mengalami hujan badai yang intens dan mungkin harus menghindari kelompok bersenjata yang konon aktif di hutan.
Pada satu waktu, anak-anak dipaksa membela diri dari anjing liar, kata Presiden Petro.
Baca Juga
Tetapi Rufino mencatat bahwa anak berusia 13 tahun yang dibesarkan di masyarakat adat sudah memiliki banyak keterampilan yang dibutuhkan untuk berkembang di lingkungan seperti itu.
John Moreno, pemimpin kelompok Guanano di Vaupes, di bagian tenggara Kolombia tempat anak-anak dibesarkan, mengatakan bahwa mereka dibesarkan oleh neneknya, seorang tetua adat yang dihormati secara umum.
“Mereka menggunakan apa yang mereka pelajari di masyarakat, mengandalkan pengetahuan leluhur mereka untuk bertahan hidup,” katanya.
Saat pencarian berlanjut, para pejabat di Bogota mendapat tekanan karena dibilang lambatan. Presiden Petro dikritik keras setelah kantornya mencuit tweet palsu yang mengatakan bahwa anak-anak itu telah ditemukan.
Lalu, pihak berwenang menjatuhkan 10.000 selebaran dengan tips bertahan hidup yang ditulis dalam Bahasa Spanyol dan bahasa pribumi Huitoto. Dan, helikopter membunyikan pesan dari nenek mereka dari pengeras suara untuk meyakinkan anak-anak bahwa mereka sedang dicari.
Namun tanpa sepengetahuan media, tentara semakin dekat dalam pencarian keluarga tersebut. Pada beberapa kesempatan, tim penyelamat lewat dalam jarak 20 hingga 50 meter dari tempat anak-anak itu ditemukan, kata komandan pencarian Jenderal Pedro Sánchez.
Pada saat anak-anak ditemukan, sekitar 150 tentara dan 200 sukarelawan dari kelompok masyarakat adat setempat terlibat dalam operasi tersebut, yang menyisir area seluas lebih dari 300 km persegi.
"Ini bukan pencarian jarum di tumpukan jerami, ini...