AdvetorialKabar DaerahKesehatanMetro KendariNews

Kasus Stunting Meningkat Drastis, 23 Desa di Konkep Jadi Lokus Penanganan

×

Kasus Stunting Meningkat Drastis, 23 Desa di Konkep Jadi Lokus Penanganan

Sebarkan artikel ini
Kasus Stunting

Selain itu, pihaknya juga mengkhawatirkan karena desa terkadang belum paham untuk kegiatan mereka seperti penanganan Stunting. Bahkan kegiatannya Posyandu hanya membuatkan makanan bubur kacang ijo.

“Untuk kasus Stunting per Desember di tahun 2021, Puskesmas Langara sesuai data yang kami terima sebanyak 191 kasus, padahal desa sudah dianggarkan untuk penanganan Stunting, tetapi terkadang teman-teman Kades tidak memahami,” ungkapnya.

Lebih jelas, se Kabupaten Konkep terutama wilayah kerja Puskesmas Langara, yaitu Kecamatan Wawonii Barat, bahwa petugas gizi sudah memberikan data-data kepada masing-masing Kades serta memberikan informasi bahwa masyarakatnya yang terdapampak Stunting dapat diberikan intervensi khusus.

“Memang dari kemarin-kemarin belum ada koordinasi dari pihak kades ke masyarakat dan memang pada dasarnya belum paham dengan penanganan Stunting seperti apa dan bagaimana,” tambah Irpan.

Tahun 2021, Puskesmas Langara telah melakukan inovasi untuk menurunkan angka Stunting, yaitu lebih keedukasinya karena diketahui masalah ini terdapat di asupan.

“Jadi untuk Puskesmas Langara, kita di tahun 2021 hingga sampai tahun 2022 belum ada inovasi terbaru dan kami hanya melakukan edukasi,” ungkapnya.

“Harapan kami di Puskesmas Langara, dari pihak teman-teman Kades ada perhatian untuk penanganan Stunting. Karena mereka (Kades) juga dianggarankan untuk penanganan Stunting dan ini menjadi perhatian mereka, sehingga ke depannya bisa dipahami dan berkolaborasi, karena kita ketahui bahwa Puskesmas hanya melakukan edukasi terhadap masyarakat, dan yang bisa mengintervensi itu adalah Kades itu sendiri,” pukas Irpan.

error: Dilarang Keras Copy Paste!