Buton UtaraKabar DaerahKesehatanMetro KendariNews

Direktur RSUD Buton Utara Bantah Tolak Pasien Berobat, Begini Penjelasannya

×

Direktur RSUD Buton Utara Bantah Tolak Pasien Berobat, Begini Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
RSUD Buton Utara
Direktur RSUD Buton Utara, dr. Waode Fortanita

METROKENDARI.ID – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Utara (Butur), dr. Waode Fortanita, mengklarifikasi soal adanya kabar pasien yang ditolak saat berobat karena alasan tidak memiliki surat rujukan.

Waode Fortanita mengatakan, pihaknya tidak pernah melakukan penolakan atau memulangkan pasien yang dimaksud saat datang berobat di rumah sakit.

“Jadi tidak ditolak ya, karna sudah ditangani namun tidak emergency dan tidak butuh perawatan jadi disarankan untuk berobat lewat poli, dan disarankan kalau berobat ke poli bawa rujukan agar bisa pake kartu BPJS, kalau tidak ada rujukan berarti statusnya pasien umum dan membayar sesuai tarif perda Butur,” ujar Waode Fortanita saat dihubungi metrokendari.id, pada Sabtu (28/1/2023) malam.

Lebih lanjut Waode Fortanita menambahkan, menurut Dokter inisial AF yang menangani pasien tersebut, awalnya si pasien datang dimalam hari dengan keluhan benjolan atau abses pada pinggang sebelah, sejak satu minggu.

“Awalnya hanya lecet lalu semakin membesar, 3 hari sebelum masuk rumah sakit absesnya pecah. lalu pasien berobat ke Puskesmas Lambale. Setelah di tangani disana pasien diarahkan untuk berobat ke Rumah Sakit, karna kondisi saat itu pasien belum aktif BPJSnya jadi pasiennya tidak jadi ke RS,” tuturnya.

Baca Juga :RSUD Butur Diduga Tolak Pasien Gara-gara Masalah Surat Rujukan

Lanjut Waode Fortanita, usai keluarga pasien mengaktifkan BPJS, keluarga pasien langsung kembali ke RSUD untuk melakukan pengobatan.

“Malam pasiennya datang ke UGD, datang ke RS karena sudah aktif BPJSnya, bukan karena keluhanya yang memberat. Setelah dokter yang menangani melakukan anamnesis + pemeriksaan fisik, kondisi pasien stabil dan penyakitnya bukan kasus emergency. Jadi dokternya mengarahkan besok pagi ke poli saja, nanti ambil rujukan dulu di puskesmas terus masuk ke poli bedah,” katanya.

Ia menyebut pasien tidak pernah merasa keberatan terkait persoalan tersebut. Namun ada salah satu keluarganya yang tiba-tiba protes keberatan lalu mengadu di media.

error: Dilarang Keras Copy Paste!