Danantara: Menumbuhkan Kesejahteraan atau Menambah Jurang Ketimpangan?
Sejalan dengan kritik tersebut, diskusi ini juga mengungkap beberapa tantangan utama dalam tata kelola Danantara, di antaranya:
Risiko politisasi dan intervensi elite ekonomi yang dapat mempengaruhi arah kebijakan investasi.
Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan strategis yang berkaitan dengan pengelolaan aset negara.
Minimnya regulasi yang menjamin keseimbangan antara kepentingan negara dan sektor swasta dalam investasi Danantara.
Para narasumber sepakat bahwa keberhasilan Danantara sangat bergantung pada mekanisme tata kelola yang transparan, berbasis data, serta mampu menghadirkan kesejahteraan nyata bagi rakyat.
Mereka menegaskan bahwa jika badan ini tidak dikelola dengan baik, maka ia berpotensi menjadi alat bagi segelintir elite ekonomi untuk semakin memperkuat dominasi mereka, sementara ketimpangan sosial semakin melebar.
Sebagai penutup, Muhammad Aras Prabowo menegaskan bahwa reformasi kebijakan dalam pengelolaan Danantara sangat diperlukan.
Menurutnya, Danantara harus difokuskan pada upaya memperkuat ekonomi nasional secara inklusif, bukan sekadar memperbesar keuntungan bagi pemilik modal besar. Jika Danantara tidak diatur dengan transparan dan akuntabel, maka ia akan lebih banyak membawa mudarat dibanding manfaat bagi kesejahteraan rakyat.


Tinggalkan Balasan