Bumi Diramal Makin Panas, Nasib Manusia Bisa Gawat
Pertama, munculnya badai tropis yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan intensitas yang meningkat cepat. Sebutlah Badai Helene di Amerika Serikat bagian timur dan Topan Super Yagi di Vietnam.
Lalu, ada kekeringan pada sungai-sungai besar di Brasil dan meninggalkan hamparan dasar sungai yang kosong. Tak luput dari perhatian, setidaknya 1.300 jamaah haji meninggal selama haji tahun ini di Mekkah saat suhu udara di atas 50°C.
Melansir ScienceAlert, pada nyatanya, konsumsi bahan bakar kita masih jadi permasalahan besar. September lalu, kadar karbon dioksida di atmosfer mencapai 418 ppm.
September ini, kadarnya melampaui 422 ppm. Metana, gas rumah kaca yang sangat kuat, telah meningkat pada tingkat yang menyeramkan.
Thomas Newsome Associate Professor Global Ecology University of Sydney dan William Ripple Distinguished Professor and Director Trophic Cascades Program Oregon State University memberikan sejumlah wejangan untuk mencegah kenaikan suhu rata-rata Bumi 2,7°C.
Langkah awal adalah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Kemudian, reboisasi hutan harus ditingkatkan, sejalan dengan upaya untuk mencegah kebakaran hutan.


Tinggalkan Balasan