Politik

Menyiapkan “sistem pendingin” mencegah gesekan antarpemilih

×

Menyiapkan “sistem pendingin” mencegah gesekan antarpemilih

Sebarkan artikel ini
Menyiapkan “sistem pendingin” mencegah pertentangan antarpemilih
Pemilih juga kian cerdas sehingga tak mudah diadu domba demi menuruti kepentingan politikus tuna-adab.

Banjarmasin – Pelaksanaan pemilihan umum Serentak 2024 yang mana mana dimulai pemungutan pengumuman untuk memilih calon anggota legislatif lalu calon presiden pada Rabu, 14 Februari 2024, tinggal menyisakan waktu sekitar 5 bulan dari sekarang.

Tahapan demi tahapan jelang pemungutan pendapat terus dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai tingkat pusat hingga daerah.

Situasi yang tersebut digunakan aman juga kondusif menjadi syarat wajib guna menyokong kelancaran seluruh tahapan pemilu.

Tanpa jaminan keamanan, penyelenggara pemilihan umum tiada mampu melaksanakan tugasnya secara tenang kemudian leluasa hingga berujung munculnya ancaman kegagalan pesta demokrasi 5 tahunan dalam negeri ini.

Polri sebagai penanggung jawab pemeliharaan keamanan juga ketertiban warga (harkamtibmas) telah lama lama menyiapkan Operasi Mantap Brata untuk mengamankan pemilihan umum 2024. Operasi ini rencananya dilaksanakan selama 211 hari, mengawal tahapan inti pilpres serta juga pilkada pada 2024.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sudah pernah memerintahkan seluruh jajaran bersiap untuk siaga pemilu.

Sejumlah strategi pengamanan sudah pernah disusun Polri termasuk pola pendekatan dalam upaya meredam panasnya suhu kebijakan pemerintah agar tak berimbas pada gejolak pada tengah masyarakat.

Segala prospek kerawanan pun sudah dipetakan lalu juga bagaimana langkah mengantisipasinya agar tak berujung pada pecahnya konflik akibat isu politik.

Pada prinsipnya, Polri ingin pemilihan umum kali ini dapat berlangsung lancar dengan terlaksananya
asas pilpres yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, serta adil atau yang mana hal tersebut dikenal sebagai luber kemudian jurdil serta terbebas dari hoaks, ujaran kebencian, hingga urusan urusan politik SARA.

Masyarakat jangan sampai diadu domba dengan saling menghujat akibat perbedaan pilihan urusan urusan politik dikarenakan hal itu sangat rawan memicu perpecahan.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi menyerahkan paket sembako kepada warga kurang mampu dalam gelaran bakti sosial menuju pilpres damai oleh Polresta Banjarmasin. ANTARA/Firman

Langkah pendinginan

Menghadapi tugas pengamanan pemilihan umum 2024, Polri menerapkan salah satu strategi cooling system atau pendinginan dengan menerapkan banyak langkah pendekatan ke masyarakat.

Caranya pun beragam, menyesuaikan kondisi daerah setempat dengan tetap menjunjung kearifan lokal warga setempat.

Seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh adat juga tokoh pemuda melibatkan untuk menggaungkan pemilihan umum damai.

Seperti yang digunakan digunakan diimplementasikan Polda Kalimantan Selatan juga 13 polres jajarannya, aparat pada area daerah ini tengah gencar menggelar bakti sosial membantu warga mulai pembagian paket sembako, pembagian gas LPG 3 kg, pasar murah, bazar UMKM, bakti kesehatan dengan pengobatan gratis, hingga menggelar banyak turnamen olahraga serta seni dengan tujuan mempererat persatuan.

error: Dilarang Keras Copy Paste!