METROKENDARI.ID – Keberadaan Perusahaan tambang PT Panca Logam Makmur (PLM) yang beroperasi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), terus dikecam oleh masyarakat.
Bukan tanpa sebab, hal itu buntut dari aktivitas penambangan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan akibat bahan berbahaya yang digunakan.
Salah satu pemicu terjadinya pencemaran lingkungan itu akibat menggunakan Merkuri untuk melakukan penambangan emas oleh PT PLM.
Sebagai bentuk protes akibat dampak tersebut, Forum Masyarakat Peduli Bombana (FMPB) mengeluarkan surat terbuka untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Ketua FMPB, Haslin Hatta mengatakan, surat terbuka tersebut disampaikan ke Presiden juga sebagai bentuk kekecewaan terhadap Kepolisian yang lamban dan tidak serius menangani kasus PT PLM.
“Kasus ini sudah sejak lama kami laporkan ke Polres Bombana, namun tidak ada titik terang dan bahkan jalan di tempat. Hingga akhirnya kami menyurat ke Gakkum Kendari dan Makassar untuk mengambil alih penyelidikan kasus ini, ujar Haslin dalam suratnya yang diterima metrokendari.com, pada Selasa (23/5/2023).
Baca Juga
Baca Juga : PT Panca Logam Diadukan ke Polda Sultra Soal Dugaan Gunakan Merkuri Menambang Emas
Haslin menyebut, saat tim Gakkum tiba di lokasi pendulangan emas di areal PT PLM, namun ia semakin dibuat kecewa. Pasalnya, bukannya mengambil sampel merkuri yang terlihat jelas di saluran pembuangan, namun justru mengambil sampel air jernih di titik lain.
“Dengan sedih dan kecewa kami melihat Gakkum hanya mengambil sampel air jernih. Sementara merkuri yang kasat mata terlihat tidak diambil,” ucapnya.
Lanjut Haslin, sumber air seperti sungai yang ada di sekitar lokasi penambangan emas PT PLM saat ini kondisinya semakin terancam. Akibat tercemar merkuri yang digunakan perusahaan tersebut dalam melakukan penambangan emas.
Baca Juga :Diduga Gunakan BBM Subsidi, Polres Bombana Diminta Tegas Usut PT Panca Logam
Dalam surat terbukanya, Haslin berharap Presiden RI Jokowi...