METROKENDARI.ID – Demi membiakkan burung nasar yang terancam punah, konservasionis Thailand Watchiradol Phangpanya harus menyamar jadi induk burung nasar selama empat kali sehari.
Konservasonis bernama Watchiradol itu harus mengenakan kemeja hitam lengan panjang dengan sarung tangan merah, dan penutup kepala balaclava berwarna merah, dengan bermaksud meniru induk burung nasar atau burung hering berambut merah yang terancam punah ketika memberi makan bayinya.
Warna merah muda yang ditutupi dengan bulu putih, nantinya akan berubah menjadi bulu hitam seiring bertambahnya waktu. Ini adalah burung nasar kepala merah atau burung nasar raja Asia pertama yang dibiakkan di Asia dan kedua di dunia.
Watchiradol juga rekan-rekan di Kebun Binatang Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand ingin memastikan setiap penetasan yang dibiakkan dalam penangkaran tidak terkontaminasi jejak manusia, sehingga binatang yang ditetaskan di sini akan lebih siap untuk dilepasliarkan ke alam liar nantinya.
“Penting untuk menyamarkan diri kita sebagai burung, sehingga mengarahkan mereka untuk melihat kita paling dekat dengan penampilan orang tua mereka,” kata Watchiradol dikutip dari Reuters, Minggu (30/4/2023).
Baca Juga
Ia menambahkan bahwa hal ini adalah cara terbaik untuk mengembangkan naluri alami dari burung. Dirinya juga memberi makan daging kelinci, rusa, ayam, dan tikus untuk mensimulasikan pola makan burung nasar di alam liar.
“Setelah makan anak burung nasar berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D yang dibutuhkan untuk perkembangan fisik dan perilakunya,” katanya.
Dirinya juga menjelaskan perawatan intensif dilakukan seperti memperhatikan nutrisi makannya, apakah sudah cukup atau terlalu berlebih.
Sebagai pemakan bangkai, burung nasar kepala merah dulunya berperan penting dalam ekosistem dengan memakan bangkai hewan. Namun, perburuan dan perubahan habitat membuat spesies ini punah di alam liar Thailand dan berkurang drastis secara global.
Setelah hampir dua dekade mencoba meningkatkan populasi burung...