“Setelah saya datang pada Desember 2021 lalu, dia langsung tanya saya. Katanya, kau siap mau kerja kah? Tapi harus membayar dulu untuk harga Swab sebanyak Rp 500.000 di awal,”katanya saat ditemui di Mapolresta Kendari, Jumat (4/3/2022).
Tapi ternyata, lanjut dia, setelah ada surat divisi room PT.OSS keluar, pelaku mulai meminta lagi uang penjahitan baju untuk menjadi security sebanyak tiga lembar + tiga pasang sepatu senilai Rp 1,5 . Setelah itu, korban langsung pulang kampung karena disuruh menunggu sementara waktu sampai Januari 2022 untuk masuk kerja.
“Beberapa waktu kemudian, pelaku kembali menghubungi saya bahwa perjanjian masa orientasi kerja sudah mau keluar. Tapi, perjanjian orientasi kerja tersebut baru bisa ditantadatangani kecuali sudah membayar biaya id card senilai Rp 500.000 lagi,”terangnya.
Baca Juga
Ternyata setelah korban membayar, id card tidak jadi, baju seragam security + sepatu yang sudah dibayar juga tidak jadi. Setelah itu pelaku kembali menjanjikan bahwa korban segera bekerja pada 12 Januari 2022. Akan tetapi sampai saat ini juga belum mendapat kepastian.
“Beberapa lalu saya bertemu IT. Dimana dia mengajak saya untuk berkeliling Kota Kendari dengan tujuan menunjukan rumahnya di BTN Belakang Polda kilometer 40. Tapi nyatanya tidak ada BTN-nya disana,”bebernya
Lebih lanjut, Ardin berisi keras agar si pelaku...