Kuliner

12 Kuliner Khas Yogyakarta Paling Legendaris yang Sangat Wajib untuk Dicoba

×

12 Kuliner Khas Yogyakarta Paling Legendaris yang Sangat Wajib untuk Dicoba

Sebarkan artikel ini
Kuliner Khas Yogyakarta
12 Kuliner Khas Yogyakarta Paling Legendaris yang Sangat Wajib untuk Dicoba

Gatot dan tiwul adalah makanan yang terbuat dari ketela pohon (singkong). Gatot dan tiwul merupakan salah satu makanan yang bermanfaat untuk pencernaan perut. Makanan ini diolah melalui proses fermentasi.

Saat proses fermentasi singkong, bakteri asam laktat (laktobasilus) tumbuh dan berkembang biak. Singkong yang telah diproses fermentasi kemudian dijemur di bawah sinar matahari menjadi gaplek.

Tiwul merupakan makanan berbahan gaplek yang berwarna putih, sedangkan gatot berbahan gaplek yang berwarna hitam. Gaplek hitam dihasilkan karena proses pengeringan yang tidak sempurna setelah proses fermentasi.

5. Wajik

Wajik adalah makanan olahan yang terbuat dari beras ketan yang ditanak dan dicampur dengan santan dan gula kelapa. Dalam upacara adat Jawa, misalnya upacara pernikahan, wajik merupakan jenis makanan yang wajib ada.

Dalam upacara pernikahan wajik disajikan bersama dengan jadah, krasikan, jenang alot, dan tawonan. Kelima makanan tersebut adalah jenis olahan yang biasa dibawa pada seserahan oleh calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita.

6. Apem

Apem adalah salah satu makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang biasa digunakan untuk upacara adat, Apem atau disebut juga Apam dalam bahasa Indonesia.

Nama apem berasal dari bahasa Arab afwan atau afuwwun yang berarti ‘meminta maaf’ atau ‘meminta ampunan’. Namun, lidah orang Jawa sulit melafalkan afwan/afuwwun sehingga menjadi apem.

Masyarakat Jawa biasanya membuat apem saat menjelang Ramadan dan membagikannya kepada saudara, tetangga, atau dikirim ke masjid.

Kue ini juga difungsikan sebagai sarana mengungkapkan rasa syukur terhadap rezeki yang sudah didapatkan. Selain itu, kue ini disajikan dalam upacara adat tertentu, misalnya upacara pernikahan, upacara jumeneng Sri Sultan, dan upacara labuhan di Pantai Parangtritis.

7. Kipo

Kipo adalah makanan tradisional yang berasal dari wilayah Kotagede, Yogyakarta. Terdapat cerita menarik di balik pemberian nama tersebut.

Nama ini tidak dibuat secara khusus. Namun, justru karena pembuat pertama makanan ini tidak diketahui namanya. Ketika ditanya orang, orang-orang bertanya”iki opo?” (‘Ini apa?’). Setelah itu muncullah nama kipo yang merupakan singkatan dari iki opo.

Kipo merupakan makanan berwarna hijau yang bentuknya kecil, tetapi memiliki rasa yang lezat. Rasa manis dan gurih terdapat dalam kipo yang dihasilkan dari campuran gula dan kelapa sebagai isinya.

Halaman Selanjutnya
8. Jenang Garut...
error: Dilarang Keras Copy Paste!