Warga Palestina Kembali Alami Kebrutalan Polisi Israel di Tengah Bulan Ramadhan
Pemukim kontra-pemrotes telah didukung oleh pasukan Israel dan bahkan seorang anggota parlemen sayap kanan, yang telah mengawasi tindakan keras terhadap keluarga Sheikh Jarrah dan pendukung mereka. Tindakan keras Israel itu pada Jumat malam menumpahkan kekerasan yang mengejutkan di Masjid al-Aqsa sendiri.
Lebih dari 200 warga Palestina terluka pada Jumat malam, kata petugas medis, ketika pasukan Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke kerumunan jemaah di Masjid al-Aqsa yang merupakan salah satu situs paling suci Islam.
Israeli forces have gone mad in Sheikh Jarrah, beating everyone in sight, demolishing the solidarity tents, using excessive force… Impunity breeds fascism.
the Occupation knows it will not be held accountable by a complicit international community. #SaveSheikhJarrah pic.twitter.com/QlVkHCSegr
— Mohammed El-Kurd (@m7mdkurd) May 8, 2021
Terlepas dari kekerasan yang disaksikan di al-Aqsa pada hari Jumat, puluhan ribu orang Palestina pergi ke masjid untuk mengharapkan Laylat al-Qadr pada hari Sabtu.
Bagi banyak orang, itu bukanlah tugas yang mudah. Polisi Israel mendirikan pos pemeriksaan di luar Yerusalem dalam upaya untuk menghentikan warga Palestina bepergian ke Kota Tua.
Tetapi mereka yang berhenti di jalan hanya melanjutkan dengan berjalan kaki, terlihat rekaman dari puluhan orang Palestina yang dengan gagah berjalan ke Yerusalem beredar luas secara online.


Tinggalkan Balasan