Kendari – Puluhan warga yang tinggal di Kampung Pemulung Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menagih janji bantuan Wali Kota, Sulkarnain Kadir.
Pasalnya, hingga saat ini tercatat ada sekitar 26 kepala keluarga masih bertahan tinggal di kawasan tersebut hanya dengan beralaskan terpal.
Pantauan metrokendari.com, setiap tenda warga hanya dibatasi dari tumpukan pakaian dan tirai masing-masing keluarga. Sedangkan alasnya berasal dari terpal yang dibentang langsung di atas tanah.
“Iya dijanjikan mau dibangunkam rumah oleh pemerintah tapi belum ada,” ujar Nani, salah satu warga korban kebakaran di kampung Pemulung TPA Puuwatu Kendari, pada Senin (8/8/2022).
Nani bersama warga terdampak hanya bisa pasrah dengan keadaan seperti ini sambil menunggu respon pemerintah. Ia mengungkapkan sejak hari kebakaran hingga saat ini, mereka masih tinggal di tenda darurat.
“Besok itu sudah masuk dua bulan kebakaran rumah dan kami masih di sini,”
Baca Juga
Baca Juga : Breaking News: Kebakaran Hebat di Puuwatu, Puluhan Rumah Ludes Dilalap Api
Warga hanya berharap agar pemerintah bisa lebih intens lagi memperhatikan keadaan mereka.
Ketua RT 25 Kelurahan Puuwatu Anas membenarkan hingga saat ini warganya yang terdampak belum mendapatkan bantuan pembangunan rumah. Informasi yang didapatnya saat ini terkendala pada urusan administrasi di tingkat pusat.
“Belum memang bangunan rumah (dibangunkan), masih proses mungkin terkendala (administrasi). Permintaan data untuk disodorkan ke pusat sudah, dari pihak Dinsos dan PUPR yang paling terakhir minta data,” ungkapnya.
Ia mengaku sampai saat ini terus menunggu langkah pemerintah untuk merealisasikan pembangunan rumah layak huni tersebut. “Iya kami menunggu saja dari pemerintah,” ungkapnya.
Bantuan Masih Menunggu Pusat...