Buton Utara – Wanita yang diduga jadi korban pelecehan seksual di Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, saat ini kondisi psikologisnya semakin tertekan atas musibah yang dialaminya.
Bagaimana tidak, berharap mendapat dukungan setelah bertemu dengan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Butur, dr Izanuddin, namun ternyata diluar harapannya.
Kepada metrokendari.com, korban mengaku merasa terpojokan dan tidak mendapat dukungan moril oleh Kadis Kesehatan Butur.
Awalnya, korban dihubungi oleh Kadis Kesehatan bertemu untuk membahas persoalan yanng sedang dialaminya saat ini dengan oknum Dokter berinisial S terkait dugaan kasus pelecehan seksual.
“Hari Sabtu saya pergi menghadap sama Pak Kadis Kesehatan Butur. Dia bilang katanya mengajak bertemu mau menyelesaikan masalah. Disini katanya dia jadi penengah,” ujar korban, Senin (12/9/2022).
Baca Juga
Namun ada pernyataan Kadis Kesehatan yang membuat korban merasa kecewa dan sakit hati. Seolah-olah korban dipojokan yang berdampak pada psikologisnya.
“Ada juga kata-katanya itu Kadis seperti ini, “dari pada kamu capek pikirkan di pengadilan nanti, kamu ada pengacaramu dia juga ada jadi sama-sama baku lawan,” ungkap korban menirukan ucapan Kadis.
Mendengar hal tersebut korban dan suaminya merasa keberatan dan tidak menerima pernyataan yang diungkapkan Kadis Kesehatan Butur tersebut.
“Saya langsung sampaikan sama Kadis, kita tidak saling melawan hanya karna dari pihak sebelah sampai saat ini belum ada sama sekali insiatif komunikasi sama saya maupun keluaraga. Jadi kita ini ikuti jalur,” kata Mawar dengan suara terbata-bata menahan tangis
"Saya dalam ruanganya sampai menangis menanyakan langkah selanjutnya...