Wali Kota Kendari Minta OPD Bersinergi Tuntaskan Kasus Stunting
“Kalau anak-anak kita mengalami stunting itu tidak hanya fisiknya tapi yang paling berat itu kalau kemampuan otaknya berkurang,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Drg. Rahminingrum menjelaskan hingga tahun 2022 sebanyak 227 kasus stunting di Kota Kendari. Kasus ini menyebar di 15 kelurahan, sekaligus menjadi lokus penanganan stunting. Lokus stunting ditetapkan berdasarkan jumlah keluarga berisiko stunting, jumlah anak stunting dan prevalensi stunting.
“Data bulan Agustus tahun 2021 prevalensi tertinggi itu ada di Kendari Barat, selanjutnya di Kecamatan Kendari, dan Kecamatan Wua-wua,” katanya.
Dia menambahkan, untuk menangani kasus stunting sejumlah indikator harus diintervensi baik dari sektor kesehatan maupun non kesehatan. Sebab dari sebanyak 29 indikator ini masih terdapat beberapa indikator yang sama sekali belum mendapatkan intervensi.
Tinggalkan Balasan