METROKENDARI.COM – Seorang bocah di Doro, Pekalongan, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pemicunya diduga karena dilarang bermain handphone.
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya, Rabu (22/11). Kasatreskrim Polres Pekalongan, AKP Isnovim membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Ya, kejadiannya kemarin sore, kita mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB ,” kata Isnovim pada Kamis (23/11/2023).
Ia menuturkan penemuan korban kemudian dilaporkan orangtuanya ke polisi. Namun, saat polisi sampai ke lokasi kejadian, kondisi korban sudah dievakusi ke puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
Kronologi Gantung Diri
Baca Juga
Menurut Isnovim, dari keterangan saksi yakni ibu korban, peristiwa tersebut bermula pada Rabu (22/11), sekitar pukul 12.30 Wib. Ia menuturkan korban saat itu ditegur bermain HP berlama-lama.
“Awalnya anak ini terus bermain HP. Oleh ibunya ditegur agar berhenti main HP untuk makan siang. Kemudian HP dimintanya,” katanya.
Saat HP diminta, bocah ini marah dan lantas pergi masuk ke kamarnya dan mengunci diri. Sore harinya sekitar pukul 15.30 WIB, ibu korban berniat membangunkan anaknya yang dikira masih tertidur, agar segera berangkat mengaji ke TPQ.
Namun, setelah beberapa kali pintu kamar diketuk, tidak ada jawaban dari dalam kamar. Saat diintip melalui celah jendela kamar, bocah itu sudah tergantung dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan di jendela kamarnya.
“Kemudian para saksi membuka paksa pintu dan mendapati korban sudah seperti itu, di atas kasur, dan langsung di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Isnovim.
Melihat kondisi anaknya yang sudah tidak bergerak itu,...