NewsViral

Viral! Penumpang Pesawat Ini Merinding Saat Lihat Perbedaan Langit Jogja dengan Jakarta

×

Viral! Penumpang Pesawat Ini Merinding Saat Lihat Perbedaan Langit Jogja dengan Jakarta

Sebarkan artikel ini
Penumpang Pesawat
Viral! Penumpang Pesawat Ini Merinding Saat Lihat Perbedaan Langit Jogja dengan Jakarta

METROKENDARI.ID Viral postingan netizen soal perbedaan kondisi langit Jakarta dan Jogja. Postingan video di media sosial TikTok itu telah ditonton sejutaan kali dan disukai seratusan ribu orang.

Video itu diposting oleh Sheena (25) melalui akun TikTok pribadinya, @sheenamulan. Ia memposting video soal perbedaan kondisi langit di Jakarta dengan Jogja saat menumpangi pesawat. Video itu ia rekam sendiri.

Sheena warga Jakarta Selatan (Jaksel) ini mengaku perjalanan yang ditempuhnya membuatnya merinding. Ia menceritakan pengamalan menyaksikan perbedaan kondisi langit di Jakarta dengan Jogja dari balik kaca penumpang pesawat. Dia melihat kondisi udara yang kontras.

Sheena menempuh perjalanan dari Jogja menuju Jakarta pada Jumat (11/8) lalu. Pesawat Sheena lepas landas dari bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo pukul 06.24 WIB menuju Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

“Jadi ceritanya aku itu mau pulang dari Jogja ke Jakarta. karena lagi ada perjalanan dinas selama 5 hari. Memang flight-nya jam 06.25 WIB pagi. Jadi kondisi di Yogyakarta dingin banget ya,” kata Sheena.

Meski kondisi di Jogja dingin dan berembun, Sheena mengaku takjub dengan cuaca yang cerah sehingga dari atas pesawat terlihat jelas pemandangan alam Jogja dari udara.

“Jadi memang iseng ngerekam, dan sempat takjub juga karena Bandara YIA dekat pantai, asri juga, ada hutan, ada embun yang mana itu nggak pernah aku liat di Jakarta,” jelasnya.

Perjalanan dari Jogja menuju Jakarta ditempuh sekitar 1 jam. Sheena pun mengaku sempat beristirahat di pertengahan jalan selama beberapa menit. Sampai akhirnya ia terbangun dan terkejut kondisi langit yang dilihatnya berubah drastis.

Kali ini, pemandangan yang dilihatnya hanyalah permukiman warga yang tertutup oleh semacam kabut putih. Saat itu, pemandangan tidak terlihat secara luas karena langit ‘keruh’.

error: Dilarang Keras Copy Paste!