Zhuoxiao mencatat bahwa bentuk lingkaran kemungkinan terbentuk saat roket melakukan gerakan jatuh untuk melepaskan bahan bakar yang tidak diperlukan guna membantunya naik ke orbit.
Seorang astronom anonim dari Planetarium Beijing juga mengatakan objek itu mungkin merupakan roket yang diluncurkan dari AS.
Sang astronom menyebutkan pernah ada penampakan serupa di China pada 13 September 2023, dan di kemudian hari diketahui ada hubungannya dengan awan roket yang terbentuk dari peluncuran SpaceX sebelumnya.
Warga Selandia Baru menyaksikan peristiwa yang hampir serupa pada tahun 2022 ketika pusaran biru bersinar muncul di langit malam, yang diciptakan oleh booster SpaceX Falcon 9.
Roket tersebut berputar untuk mengeluarkan bahan bakarnya, menciptakan jejak uap yang memantulkan sinar Matahari dan menghasilkan pusaran biru yang menurut saksi mata bergerak tenang melintasi langit malam.
Baca Juga
Gumpalan asap tersebut menerangi langit di atas Nelson, sebuah kota di ujung pulau selatan Selandia Baru, dan melakukan perjalanan sejauh 750 km ke selatan menuju Pulau Stewart sekitar pukul 19.30.
Roket dua tahap itu diluncurkan pada Minggu pagi dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida.
Pesawat itu membawa satelit komunikasi untuk perusahaan Globalstar yang berbasis di Louisiana, yang menurut SpaceX dikerahkan sekitar 1 jam 50 menit setelah peluncuran sesuai rencana.
Setelah mengirimkan muatannya, Falcon 9 mulai mengeluarkan bahan bakarnya, sementara tahap pertama roket kembali ke Bumi untuk pendaratan vertikal di pesawat tak berawak SpaceX. Namun, kejadian terbaru di China ini belum dipastikan terkait dengan roket SpaceX.