Selain itu prakirawan BMKG, Rizky, mengatakan sebenarnya dalam rekaman video viral itu matahari terbit dari timur. Namun dalam pergerakannya matahari ke barat, condong di sisi utara, lantaran tidak berada pada garis khatulistiwa.
“Tetap bergerak dari timur ke barat, akan tetapi condongnya bergerak di sebelah utara. Jadi tetap terbit dari timur, tetapi perjalanan ke barat dia lewat jalur utara, bisa dikatakan seperti itu,” kata Rizky kepada wartawan di Makassar.
Ia melanjutkan jika fenomena itu memang biasa terjadi mulai pada bulan Maret dan puncaknya terjadi pada Juni dan berakhir pada September di tiap tahunnya.
Baca Juga
“Jadi nanti setelah September menuju Oktober, November, Desember, dia bergeraknya perlahan-lahan dari timur ke barat lewat arah selatan,” pungkasnya lagi.
Sumber. Liputan6.com