Namun, mereka justru menemukan bahwa gunung api purba tersebut memancarkan air hangat dan ditutupi oleh karang.
Panas dan mineral dalam cairan tersebut menjadi alasan bagi produsen laut untuk berkembang dengan baik. Mereka juga membentuk jaring makanan lokal yang dapat mendukung keragaman organisme di kedalaman laut yang seharusnya dingin dan gelap.
Pacific White Skate Bertelur di Puncak Gunung
Tidak sampai di situ saja, tim peneliti juga menemukan pacific white skate bertelur di puncak gunung api purba yang berada sekitar 1,5 kilometer di bawah permukaan laut.
“Kami terkejut saat menemukan bukti ventilasi hidrotermal di gunung bawah laut yang menyediakan air hangat ke kedalaman,” ungkap tim peneliti.
Baca Juga
Tim peneliti memperkirakan air hangat tersebut digunakan untuk membantu kelangsungan hidup telur skate. Tempat penetasan skate di gunung bawah laut itu ditutupi oleh telur berukuran 0,5 meter. Du Preez memperkirakan, mungkin terdapat jutaan telur di sana.
Spesies skate tersebut ditemukan pada kedalaman antara 800 hingga 2.906 meter. Spesies betina dapat mencapai panjang hingga 2 meter. Telurnya berbentuk persegi panjang besar yang terlihat seperti ravioli.
Sebelumnya, para peneliti telah meninjau telur B spinosissima pada 2018 di dekat ventilasi hidrotermal di Cagar Alam Laut Galapagos. Hal ini menunjukkan indukan skate menggunakan suhu hangat untuk menginkubasi telur mereka secara alami. Cara ini mungkin dapat mempercepat kelahiran telurnya.
Untuk diketahui, beberapa spesies skate laut dalam memiliki masa inkubasi hingga 3,5 tahun. Sayangnya, hingga kini gunung laut yang ditutupi telur belum dilindungi sehingga rentan risiko dari aktivitas penangkapan ikan. Karena itu, para peneliti berencana akan tetap memantau situasi tersebut.