Viral

Viral! Bikin Konten Rasis ke Penjual Teh, Influencer Ini Dikecam Banyak Netizen

×

Viral! Bikin Konten Rasis ke Penjual Teh, Influencer Ini Dikecam Banyak Netizen

Sebarkan artikel ini
Influencer
Viral! Bikin Konten Rasis ke Penjual Teh, Influencer Ini Dikecam Banyak Netizen

METROKENDARI.COM – Bikin konten kasih tantangan ke penjual teh keliling, influencer ini dikecam netizen. Pasalnya ia bersikap sombong dan rasis ke penjual teh.

Menjadi kreator konten memang dituntut untuk kreatif. Dengan menyandang sebagai ‘influencer’ seharusnya bisa memberikan banyak contoh yang positif dan menginspirasi.

Namun, seorang influencer asal Malaysia bernama Sam Lim tengah mendapat kecaman akibat kontennya. Dalam konten di TikToknya @samlimmmm, ia memberi tantangan kepada penjual Teh Thambi di pinggir jalan.

Teh Thambi merupakan teh keliling yang menawarkan racikan teh masala. Awalnya ia memberikan pilihan kepada penjual teh antara uang Rp 357.000 atau hadiah misteri.

Penjual teh tersebut kemudian memilih uang. Lalu, Lim bertanya dengan uang tersebut bisa mendapat berapa banyak porsi teh masala. Penjual menjawab 100 gelas.

Lim pun meminta dibuatkan sebanyak 100 gelas. Satu per satu cangkir berukuran kecil ditata di atas papan untuk kemudian disajikan teh satu per satu.

Namun, sembari si penjual menyajikan tehnya, Lim melontarkan pertanyaan yang terkesan rasis. Ia menanyakan apakah penjual teh tersebut termasuk Tipe I atau Tipe B.

Hal tersebut membuat penjual teh bingung tak mengerti. Dikutip dari Wakeup.sg (28/11/24) Tipe I mengacu pada orang India dan Tipe B mengacu pada orang Bangladesh.

“Saya orang Malaysia, asli,” tuturnya dalam video. Namun, Lim tak percaya gak meminta untuk menunjukkan identitas. Penjual itu enggan memberikan dan menegaskan bahwa ia orang Malaysia.

Yang menyebalkannya lagi, influencer dengan 2,7 juta followers di TikTok itu menduga bahwa penjual teh takut memberikan identitas karena mereka tidak membayar pajak penghasilan.

Sementara itu, penjual teh itu menjelaskan bahwa ia orang Malaysia yang taat membayar pajak. Tak sampai itu, hal menyebalkan juga dilakukan saat menyajikan teh.

Karena dirasa terlalu lama menyajikan teh satu per satu untuk 100 gelas, Lim berniat mengajarkan penjual teh dengan mengemas teh ke dalam plastik lalu diikat.

error: Dilarang Keras Copy Paste!