KesehatanNews

Varian Covid-19 Asal India Masuk ke Kudus, 28 Warga Positif

×

Varian Covid-19 Asal India Masuk ke Kudus, 28 Warga Positif

Sebarkan artikel ini
India Covid-19
Tenaga medis, FOTO : Antara/Fauzan/wsj.

MetroKendari.id – Varian COVID-19 asal India kini sudah masuk ke Indonesia, Bela. Varian bernama B.1617.2 itu sudah tercatat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sebanyak 28 warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 varian baru tersebut. Hal itu disampaikan oleh Bupati Kudus HM Hartopo, pada Minggu (13/6).

Berdasarkan pemaparan Hartono, kesimpulan itu didapat melalui hasil penelitian yang jauh sebelumnya sempat dilakukan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ledakan kasus COVID-19 di Kudus juga dikonfirmasi oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, penularan varian baru tersebut disebabkan oleh banyaknya pekerja migran Indonesia yang pulang dan juga aktivitas di kawasan pelabuhan.

Bagaimana varian ganas COVID-19 tersebut dan apa tanggapan pemerintah dalam menanganginya? Berikut penjelasan selengkapnya.

Lebih cepat menular dan berpotensi lebih parah

Varian virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian yang disebut varian Delta ini telah merebak sedikitnya di 62 negara termasuk Indonesia. Melansir nymag.com, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ini adalah varian paling menular yang memicu gelombang pandemi di berbagai negara.

Selanjutnya melansir dari ndtv.com, para ilmuwan dari India menyebut bahwa, varian Delta 50 persen lebih menular daripada varian Alpha atau varian pertama virus corona.

Meski demikian, para ilmuwan mengatakan belum ada bukti varian Delta dapat menyebabkan banyak kematian atau tingkat keparahan kasus yang lebih besar.

Sementara itu, Inggris kini menjadi salah satu negara yang didominasi oleh varian Delta. Berdasar data terbaru Inggris, menunjukkan orang lebih mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit ketika terinfeksi dengan varian Delta, dibandingkan dengan varian Alpha.

“Anda dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit jika Anda memiliki varian itu dan 1,6 kali lebih mungkin berada di unit gawat darurat dalam waktu dua minggu setelah mengalami infeksi,” kata Epidemiolog Universitas Deakin, Chaterine Bennett.

Halaman Selanjutnya
Tanggapan pemerintah daerah...
error: Dilarang Keras Copy Paste!