METROKENDARI.ID – Ikan parasit bertubuh panjang seperti belut muncul kembali di danau-danau besar di Amerika Utara dan perairan dekat perbatasan Kanada-Amerika Serikat. Lamprey, demikian nama hewan tersebut, tumbuh subur dengan menyedot darah dari inangnya.
Lamprey (Petromyzontidae) adalah ikan tak berahang dan merupakan spesies minoritas. Family dari lamprey adalah Nuridae. Dalam zoologi, lamprey sering tidak dianggap sebagai ikan sejati karena morfologi dan fisiologinya berbeda dibandingkan ikan pada umumnya.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration Administras (NOAA), hewan yang dijuluki belut purba atau ikan vampir ini berasal dari Samudra Atlantik utara dan barat, tetapi menginvasi Great Lakes (5 danau besar di Amerika dan Kanada) sekitar awal abad ke-19 melalui Kanal Welland, yang menghubungkan Danau Ontario dan Danau Erie.
“Dalam satu dekade, mereka telah memperoleh akses ke kelima Great Lakes, dan dengan cepat mulai bekerja memangsa ikan-ikan komersial di danau itu, termasuk trout, whitefish, perch, dan sturgeon. Dalam satu abad, penangkapan ikan trout telah berkurang drastis, sebagian besar karena perkembangbiakan lamprey yang tidak terkendali,” kata NOAA seperti dikutip dari Science Alert.
Baca Juga
Great Lakes Fishery Commission bersama dengan US Fish and Wildlife Service dan Fisheries and Oceans Canada, bertanggung jawab dalam mengelola populasi spesies yang sangat invasif ini. Ketiga lembaga tersebut itu dianggap telah melakukannya dengan sangat sukses. Fishery Commission menyebutkan di websitenya bahwa populasi lamprey laut telah berkurang hingga 90% di sebagian besar wilayah Great Lakes.
Namun antara tahun 2020 dan 2021, pandemi COVID-19 dan pembatasan perjalanan sempat mengganggu kemampuan lembaga-lembaga tersebut untuk keluar dan melakukan beberapa operasional pengelolaan populasi lamprey. Kini, manajer bidang perikanan mengatakan populasi belut purba tersebut telah meningkat di Great Lakes.
Tidak jelas berapa tepatnya peningkatan populasi, namun menurut laporan tahun 2022 dari publikasi ilmiah Undark Magazine, kru yang bertanggung jawab untuk pengendalian populasi hanya mampu menangani sekitar 25% target pada tahun 2020. Tahun berikutnya, tim mencapai 75% dari target mereka.
Perawatan lamprey diketahui sangat mahal dan melelahkan, serta membutuhkan aplikasi pestisida yang tepat waktu yang disebut lampricides untuk mengurangi populasinya. Mengontrol populasi lamprey diperkirakan bisa menelan biaya sekitar USD15 juta – USD20 juta per tahun.