METROKENDARI.ID – Seorang balita perempuan di Buleleng, Bali, meninggal diduga terinfeksi rabies setelah digigit anjing pada Minggu (11/6).
Anak warga Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, itu meninggal pukul 20.20 Wita saat dirawat di RSUD Buleleng.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Buleleng Sucipto membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan kondisi balita tersebut memburuk pada pukul 20.00 Wita, Sabtu, hingga dinyatakan meninggal 20 menit setelahnya.
Sebelumnya pasien balita itu dirawat di rumah sakit sejak Sabtu (10/6) dengan gejala tidak bisa minum air, nyeri saat menelan, gelisah, serta takut angin.
Balita itu meninggal dalam keadaan hipervelasi dengan diagnosis encephalitis rabies.
“Pukul 20.00 Wita, kondisi pasien melemah, disertai gelisah, pandangan kosong, panas berkeringat, dan halusinasi,” ujar Sucipto, Selasa (13/6).
Baca Juga
“Pukul 20.20 Wita, pasien dinyatakan meninggal dunia dengan penyebab langsung gagal napas, dengan penyebab dasar encephalitis rabies,” sambungnya.
Ia mengungkapkan pasien balita tersebut memiliki riwayat digigit anjing peliharaannya. Anjing itu masih berusia lima bulan. Pasien digigit sekitar satu bulan lalu, saat hendak mengambil mainannya di bawah kolong tempat tidurnya.
Tidak disangka-sangka, anjing peliharaannya langsung menggigit lengan kirinya sampai mengakibatkan luka gores. Saat itu, balita tersebut tidak langsung dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.
Walhasil, korban tidak sempat mendapatkan vaksin antirabies (VAR).
“Setelah menggigit, anjing itu dibunuh oleh bapak pasien. Luka pada tangan kiri pasien hanya dicuci di rumah, menggunakan sabun dan air mengalir,” jelas Sucipto.
"Karena luka itu dianggap kecil dan aman, sehingga...