AdvetorialEkonomi

Upaya DMPPTSP Sultra Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor Pertambangan

×

Upaya DMPPTSP Sultra Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sektor Pertambangan

Sebarkan artikel ini
Pertambangan Sultra
DPMPTSP Provinsi Sultra, Parinringi

Pada tahun 2023 ini juga, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali menetapkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSM), di mana tiga diantaranya berada di Sultra yakni Kawasan Industri Indonesia Pomalaa Industry Park, Kawasan Industri Motui dan Kawasan Industri Kendari.

Kata Parinringi, Program Strategis Nasional yang ada di Sultra ini akan di dorong sebagai upaya percepatan pembangunan sehingga dampak dari proyek ini secepatnya juga dapat dirasakan oleh masyarakat Sultra terutama pada sisi pertumbuhan ekonominya.

“Sesuai arahan pemerintah pusat, tujuan proyek yang dilakukan ini difokuskan untuk menarik investasi swasta dan mendorong hilirisasi industri,” tambahnya.

Selain nikel, lanjut Parinringi, sektor pertambangan yang menjadi kebanggaan Sultra di kalangan internasional adalah pabrik aspal yang berlokasi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Lokasi yang digadang-gadang akan menjadi penghasil aspal nomor satu di dunia ini telah dikunjungi langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Gubernur Sultra Ali Mazi, serta Penjabat (Pj) Bupati Buton Basiran.

Aspal Buton
Presiden RI, Jokowi kunjungi pabrik aspal di Buton

Dalam kunjungan itu, potensi aspal Buton yang dikelola oleh PT Wika Bitumen disebut-sebut memiliki kandungan aspal mencapai 662 juta ton yang bisa diolah dan tidak akan habis hingga 120 tahun mendatang. Jika sektor tersebut telah beroperasi, maka Indonesia tidak perlu lagi menghabiskan anggaran besar untuk mengimpor aspal 5 juta ton pertahunnya.

Parinringi menambahkan, sesuai intruksi Presiden Jokowi, Kabupaten Buton yang memiliki potensi aspal terbesar di dunia ini ditargetkan segera melakukan hirilisasi. Targetnya, agar dua tahun ke depan Indonesia melalui aspal Buton tersebut diharapkan tidak lagi melakukan impor aspal dari luar negeri, artinya impor aspal segera dihentikan.

“Sesuai kata Pak Presiden, tidak perlu lagi ada impor. Ada aspal Buton ada di Sultra, kita gunakan itu. Tentunya, realisasi sektor tersebut nantinya akan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat lokal termasuk Sultra sendiri ke depannya,” bebernya.

Kendati demikian, untuk memberikan kepercayaan kepada para investor yang akan melakukan investasi di bidang pertambangan, baik nikel maupun aspal Buton yang ada di Sultra ini, Parinringi berharap agar semua pihak bisa saling bersinergis dalam memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada para investor.

Bahkan, kemudahan dalam pengurusan investasi perlu dilakukan agar proyek-proyek nasional yang dicanangkan itu bisa berjalan lancar dan terlaksana sesuai yang dengan yang target yang telah ditetapkan. Keseriusan dalam hal pertambangan ini dilakukan semata-mata sebagai bentuk perhatian pemerintah demi masyarakat dan Sultra yang lebih baik.

“Berikan rasa aman kepada para investor agar mereka tidak ragu melakukan investasi di Sultra. Jika program dan proyek strategis di Sultra ini berjalan lancar, kita sendirilah yang akan merasakan manfaatnya ke depan,” paparnya.

error: Dilarang Keras Copy Paste!