KesehatanKonawe UtaraMetro KendariNews

Upaya dan Strategi Pemda Konut Atasi Masalah Stunting

×

Upaya dan Strategi Pemda Konut Atasi Masalah Stunting

Sebarkan artikel ini
Ruksamin
Bupati Kout, Ruksamin saat acara rembuk stunting di salah satu hotel di Kendari, pada Rabu (3/8/2022) Foto. Istimewa

Konawe Utara – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Rembuk Stunting di salah satu Hotel di Kota Kendari, Rabu (3/8/2022).

Agenda rembuk stunting merupakan upaya Pemerintah dari tingkat pusat ke daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting di masyarakat.

Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Konut mencapai 29.5%. Posisi ini merupakan angka tertinggi ke enam di Sultra.

Berbeda dengan data BPBD yang menyatakan jika angka stunting di Bumi Oheo sudah jauh dari standar nasional yakni berada pada posisi 10,4 persen.

“Secara nasional, yang digunakan adalah data hasil survey SSGI. Konut tahun 2021 itu angka stuntingnya 29,5%,” terang anggota Tim Iney Dirjen Bina Bangda Region 5 Kemendagri Lukman Nurhakim yang hadir secara virtual.

Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin mengatakan, dalam upaya penurunan angka stunting harus melibatkan semua stakeholder terkait.

Sehingga seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), para Kepala Puskesmas, para Kepala Desa/Lurah se-Konawe Utara hadir dalam agenda tersebut.

“Program penurunan stunting ini merupakan program nasional. Sehingga kita di daerah komitmen ikut melaksanakan penurunan stunting. Semua pihak harus terlihat, mulai dari kepala puskesmas, BKKBN, dinas PU, perikanan, hingga bagian urusan sayur-sayuran yang dikonsumsi,” ujar Ruksamin usai membuka resmi agenda Rembuk Stunting.

Di samping itu, pemerintah memastikan masyarakatnya mendapatkan fasilitas dan infrastruktur yang memadai.

“Kalau jalanan masih ada batu kerikil, ibu hamil lewat disitu. Jangan sampai berpengaruh pada kondisi dan pertumbuhan bayinya. Maka dinas PU dilibatkan dsini dan harus diselesaikan,” jelasnya.

Di bawah kepemimpinannya, Ruksamin berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting di Konut. Maka dalam kegiatan Rembuk Stunting, pihaknya membentuk desa lokus sebagai sasaran penurunan stunting.

“Dengan posisi angka stunting Konut hari ini, kita tidak boleh tinggal diam. Hari ini saya membentuk desa lokus sebanyak 52 desa 10 kecamatan. Di sini kita akan membagi siapa, melakukan apa, dan dimana,” tambahnya.

Tidak hanya itu, bagi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang Sulawesi Tenggara atau DPW PBB Sultra itu, pencegahan stunting penting dilakukan mulai dari pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.

error: Dilarang Keras Copy Paste!