Kriminal

Tragis! Demi Kuasai Ponpes, Seorang Kiai di Bondowoso Dibunuh Istri dan Anak Angkatnya

×

Tragis! Demi Kuasai Ponpes, Seorang Kiai di Bondowoso Dibunuh Istri dan Anak Angkatnya

Sebarkan artikel ini
Kiai di Bondowoso
Tragis! Demi Kuasai Ponpes, Seorang Kiai di Bondowoso Dibunuh Istri dan Anak Angkatnya

Namun polisi tak percaya begitu saja. Sebab pengakuan Rahmah tersebut untuk melindungi Sakrimo sebagai eksekutor. Selama mengusai pondok, Sakrimo juga diketahui kerap melakukan hubungan badan dengan Rahmah yang tak lain masih ibu angkatnya itu.

Lain lagi dengan dengan pengakuan Sakrimo dan Bunawi. Mereka kekeh tak mengakui pembunuhan itu. Namun bukti-bukti berkata lain, jaksa selanjutnya menjerat ketiganya dengan pasal pembunuhan dan penipuan.

Ketiganya kemudian menjadi pesakitan di persidangan dengan berkas terpisah. Nyaris dalam setiap persidangan, ribuan santri selalu memenuhi Pengadilan Negeri Bondowo. Massa santri menuntut agar ketiganya dihukum berat.

Dalam sidang tuntutannya, Sakrimo dan Rahmah dituntut jaksa dengan hukuman mati. Sedangkan Bunawi dengan hukuman seumur hidup. Namun saat sidang vonis yang digelar pada Rabu, 5 Mei 1993, Sakrimo dan Rahmah lolos dari hukuman mati.

Ini karena majelis hakim hanya menghukum pria 32 tahun itu penjara seumur hidup. Sedangkan Bunawi divonis 15 tahun pidana penjara. Pria 24 tahun itu dianggap turut serta dengan ikut merencanakan dan mengubur jasad Kiai Rosyidi.

Adapun Rahmah divonis dengan hukuman penjara 17 tahun. Sama, majelis hakim menilai perempuan 47 tahun itu terlibat dan bersekongkol dengan Sakrimo menghabisi suaminya sendiri.

Massa santri sebenarnya tak puas dengan vonis itu, akibatnya kericuhan sempat mewarnai sidang vonis. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, sebab ratusan aparat yang menjaga dengan sigap menguasai kondisi.

error: Dilarang Keras Copy Paste!