Tragedi Santa Cruz, Sejarah Kekejaman 12 November 1991 di Timor Leste
Dua hari setelah peristiwa ini, Try Sutrisno, Panglima ABRI, mengatakan, “Tentara tidak bisa diremehkan. Pada akhirnya kami harus menembak mereka. Perusuh seperti ini harus ditembak, dan mereka pasti kami tembak.”
Buntut Pasca Pembantaian
Aktivis di seluruh dunia menyatakan sikap solidaritasnya dengan rakyat Timor Timur. Meski beberapa orang dan organisasi sudah memperjuangkan HAM dan penentuan nasib sendiri sejak awal pendudukan Timor Timur, aktivitas mereka mulai intens usai pembantaian 1991.
TAPOL, organisasi aktivis demokrasi Indonesia yang dibentuk tahun 1973 di Inggris, mulai memusatkan aktivitasnya di Timor Timur. East Timor Action Network dibentuk di Amerika Serikat dan langsung membuka cabang di sepuluh kota.
Organisasi solidaritas serupa didirikan di Portugal, Australia, Jepang, Jerman, Malaysia, Irlandia, dan Brasil.
Tinggalkan Balasan