“Kami masih belum tahu mengapa golongan darah A membawa risiko lebih tinggi,” kata ahli saraf vaskular Maryland University, Steven Kittner yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Namun, dia menduga stroke dini pada anak muda kecil kemungkinannya disebabkan penumpukan lemak di arteri, melainkan kemungkinan dipicu oleh faktor yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan darah.
“Seperti trombosit dan sel-sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya, yang semuanya berperan dalam pembentukan bekuan darah,” lanjutnya.
Baca Juga
Meskipun peneliti menemukan golongan darah A berhubungan dengan risiko stroke dini, mereka menekankan peningkatan risiko tersebut sangat kecil.
Selain itu, orang-orang yang diikutsertakan dalam penelitian ini tinggal di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, dan Australia, dengan orang-orang keturunan non-Eropa hanya berjumlah 35 persen dari partisipan. Penelitian selanjutnya dengan sampel yang lebih beragam dapat membantu memperjelas signifikansi hasil penelitian.
“Kami jelas membutuhkan lebih banyak studi lanjutan untuk mengklarifikasi mekanisme peningkatan risiko stroke,” kata Kittner.