Kesehatan

Terungkap! Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Sebelum Serangan Stroke

×

Terungkap! Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Sebelum Serangan Stroke

Sebarkan artikel ini
Serangan Stroke
Terungkap! Inilah yang Akan Terjadi Pada Tubuh Sebelum Serangan Stroke

METROKENDARI.COM – Stroke sering kali terjadi tanpa tanda atau peringatan. Dalam beberapa situasi mungkin ada tanda peringatan potensial sebelum stroke terjadi.

Stroke terjadi saat aliran darah ke bagian otak tersumbat atau terputus. Hal ini mencegah sel-sel otak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Meski gejala stroke tidak selalu muncul, ada beberapa tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan. Lantas, apakah tanda peringatan beberapa hari sebelum stroke terjadi?

Dikutip dari Healthline, tidak selalu mungkin untuk memprediksi stroke. Tetapi, beberapa orang mungkin memiliki tanda peringatan yang perlu diperhatikan.

Sakit Kepala Parah dan Tidak Biasa

Pada kondisi tertentu, sakit kepala yang parah dan tidak biasa mungkin merupakan indikator awal stroke yang akan datang.

Menurut sebuah studi tahun 2020 yang dilakukan pada 550 orang dewasa, sakit kepala sentinel ditemukan lebih dulu sebelum terjadinya stroke iskemik. Ini dialami oleh sekitar 15 persen dari peserta studi.

Sakit kepala sentinel didefinisikan sebagai sakit kepala yang terjadi sebelum suatu kejadian. Kondisi ini dapat terjadi seminggu sebelum stroke.

Penulis studi mencatat bahwa sakit kepala ini bersifat parah atau berbeda dari sakit kepala sebelumnya.

Selain itu, sakit kepala ini dimulai dalam waktu 7 hari setelah stroke dan sering berlangsung hingga gejala stroke muncul.

Ditemukan juga bahwa peserta yang mengalami sakit kepala sentinel sebelum stroke lebih mungkin mengalami fibrilasi atrium, yakni sejenis aritmia, daripada peserta dalam kelompok kontrol yang tidak mengalami stroke.

Sakit kepala sentinel juga dianggap sebagai tanda akan terjadinya aneurisma atau pecahnya aneurisma. Penting untuk menganggap serius sakit kepala yang parah atau tidak biasa, sebab dapat menjadi prediktor kejadian kesehatan yang lebih serius.

error: Dilarang Keras Copy Paste!