Ketiga, drone dilengkapi dengan teknologi sensor canggih seperti GNSS RTK dan LIDAR yang memberikan tingkat akurasi tinggi dalam pengukuran. Data yang dihasilkan memiliki resolusi tinggi dan dapat digunakan untuk membuat peta tiga dimensi yang sangat detail. Akurasi ini memastikan bahwa setiap bidang tanah teridentifikasi dengan jelas dan batas-batasnya ditentukan dengan tepat, mengurangi risiko sengketa lahan di masa depan.
Keempat, penggunaan drone dapat menghemat biaya operasional secara signifikan. Dengan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual dan mempercepat proses pemetaan, biaya total proyek dapat ditekan. Selain itu, data yang dikumpulkan secara digital dapat langsung diproses dan dianalisis, mengurangi kebutuhan akan pengolahan data manual yang memakan waktu dan biaya.
Baca Juga
Pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN tidak hanya penting untuk pendaftaran tanah, tetapi juga untuk pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan potensi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan peta yang lebih akurat, kolaborasi dengan pemerintah daerah dapat ditingkatkan untuk kepentingan bersama.
Terra Drone Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah dalam bidang pertanahan dan tata ruang melalui inovasi teknologi terkini. Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta, layanan terbaik kepada masyarakat dapat terus ditingkatkan.