METROKENDARI.COM – Penyesuaian tarif masuk kawasan ke Gunung Bromo membawa dampak bagi pelaku usaha wisata. Pemberitahuan kenaikan tarif tiket dinilai mendadak.
“Pemberitahuannya mendadak, sedangkan wisatawan sudah booking satu bulan dan dua bulan sebelumnya,” kata Andik Lintang, salah satu pelaku usaha wisata Desa Gubukklakah, Kabupaten Malang.
Andik mengatakan, setidaknya ada 300 wisatawan yang membatalkan wisata ke Gunung Bromo, setelah diketahui adanya kenaikan tiket.
“Kita kemarin kembalikan uang DP (down payment) karena bukan kesalahan dari wisatawan. Hampir 300 orang dari Bandung dan Jakarta yang nanti berwisata di bulan November 2024,” katanya.
Andik menuturkan, harusnya Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) melakukan sosialisasi terlebih dahulu, sebelum dikeluarkan kebijakan kenaikan tarif masuk.
Lantaran pemberitahuan yang mendadak, akan berdampak kepada wisatawan yang sudah booking tiket jauh sebelum penyesuaian tarif.
Baca Juga
“Harusnya tidak mendadak, karena banyak wisatawan yang sudah booking jauh-jauh hari. Kami bisa membantu mensosialisasikan kepada wisatawan,” kata Andik.
Ditanya terkait ada wisatawan yang ke Gunung Bromo pasca penyesuaian tarif, Andik mengaku membayar patungan dengan wisatawan.
“Karena sudah terlanjur sampai di Malang, kami membagi fifty-fifty atau membagi 50 persen ke pengunjung dan 50 persen dibebankan kepada kami,” jelas Andik.
Salah satu wisatawan asal Tangerang, Suryani mengaku kaget adanya kenaikan tiket masuk ke Gunung Bromo secara mendadak itu.
“Agak terkejut, karena saya sudah booking tiket dari satu bulan yang lalu dengan agen wisata,” jelasnya.
Ia pun terpaksa menambah biaya tiket masuk, karena sudah terlanjur membawa rombongan wisatawan yang lain.
"Karena saya bawa rombongan jadi tidak mungkin saya...