Tak Disangka, Ternyata Nyamuk Pilih-Pilih Saat Akan Gigit Orang
“Kemudian peneliti menyiapkan ruang di mana nyamuk Aedes aegypti dapat memilih di antara nilon beraroma berbeda,” tambahnya.
Doktor genetika dari Stanford University, Amerika Serikat itu juga mengungkap nyamuk memiliki pilihan yang kuat pada aroma tertentu. “Bagi kita yang merupakan magnet nyamuk, kita benar-benar magnetis bagi nyamuk. Karena mereka lebih memilih aroma kita daripada yang lain,” ujar Dainis.
Penelitian ini juga mempertimbangkan perbedaan antara “penarik kuat” atau orang yang cenderung lebih sering digigit nyamuk dengan “penarik lemah” atau orang yang tidak terlalu sering digigit nyamuk.
“Para peneliti menemukan bahwa ada beberapa asam karboksilat berbeda yang muncul lebih banyak pada kulit penarik kuat daripada penarik lemah,” ucap Dainis.
“Secara khusus, atraktor kuat menghasilkan tingkat tiga asam karboksilat yang jauh lebih tinggi,” tambahnya.
Tinggalkan Balasan