metrokendari

Berita Terkini Sulawesi Tenggara

Minggu, 16 November 2025

Sempat Dikaitkan dengan Megathrust, Begini Penjelasan BMKG Yogyakarta Soal Gempa Gunungkidul

Sempat Dikaitkan dengan Megathrust, Begini Penjelasan BMKG Yogyakarta Soal Gempa Gunungkidul

Berdasarkan data ini, Budi memastikan bahwa perairan DIY termasuk dalam daerah tumbukan lempeng benua. Tepatnya dari perairan laut selatan Kulon Progo hingga perairan selatan Gunungkidul. Alhasil, gempa dengan beragam kekuatan berpotensi terjadi setiap waktunya.

“Pertemuan lempeng Indo Australia dan Eurasia ini sebenarnya memanjang dari barat Pulau Sumatera kemudian ke selatan kemudian sampai ke selat Sunda, selat Sunda ke timur sampai ke Bali, Bali ke NTT, NTT terus langsung ke utara daerah Maluku,” katanya.

Untuk kemunculan tsunami, Budi memastikan tidak dalam setiap kejadian gempa tektonik. Setidaknya, diperlukan gempa berkekuatan di atas magnitudo 7. Kondisi ini lalu memunculkan patahan di kawasan dasar lautan.

Kemunculan tsunami juga kerap ditandai dengan surutnya air laut. Jaraknya tak berselang lama pascaterjadi gempa bumi di kawasan perairan laut. Di satu sisi juga upaya mitigasi telah dilakukan bersama stakeholder terkait.

“Untuk kejadian karena potensi-potensi yang bergempa yang berpotensi tsunami ini ada beberapa kriteria dengan kekuatan magnitudo di atas 7. Disusul adanya deformasi bentuk patahan naik atau patahan turun ya, kemudian kalau secara fisik di laut atau di pesisir pantai ini bisa melihat adanya kecenderungan air laut surut setelah gempa,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Dilarang Keras Copy Paste!