Selanjutnya, yaitu pengumuman kelulusan. Setelah melalui tahapan tes, pelamar bisa cek pengumuman kelulusan melalui website masing-masing instansi.
Terakhir, yakni pemberkasan. Saat pelamar dinyatakan lulus, maka harus melengkapi beberapa dokumen untuk pemberkasan.
Tjahjo mengungkapkan animo masyarakat untuk bisa menjadi PNS selalu tinggi. Misalnya saja pada 2019 silam. Rekrutmen CPNS saat ini ada kurang lebih 4 juta masyarakat yang mendaftar untuk memperebutkan 300.000 kursi pekerjaan.
Antusiasme ini, kata Tjahjo disebabkan karena menjadi PNS bukan hanya mendapatkan gaji pokok (gapok) kecil, tapi ada tambahan-tambahan penghasilan lain seperti tunjangan kinerja, gaji ke-13, hingga jaminan mendapatkan dana pensiun.
“Jadi PNS ada kepastian jaminan hidup. Karena ada kepastian, meskipun gapok kecil, tapi ada tunjangan kinerja. Belum lagi ada kebijakan Pak Presiden melalui Menteri Keuangan, ada gaji ke-13. Jadi yang paling enak sekarang ini adalah ASN,” jelasnya.
Baca Juga
Namun demikian dia menegaskan bahwa menjadi PNS saat ini tidak bisa bekerja secara santai, karena harus dituntut bekerja produktif. Di samping itu juga saat ini kinerja PNS juga selalu diawasi oleh Eselon I dan II sebagai leadernya.
Bahkan selama bekerja dari rumah (work from home/WFH), kinerja juga. tetap dipantau oleh Eselon I dan II. Pemerintah saat ini juga, kata Tjahjo menerapkan penghargaan bagi yang berprestasi, serta memberikan hukuman atau bagi yang melanggar aturan.
“Sekarang sudah tertib. (Di kantor) ada absensi harus wajib datang dan pulang, sudah ada sistemnya. Ada reward dan punishment,” terangnya.
Pada kesempatan terpisah, Tjahjo memparakan rencana pengadaan PNS untuk 2021. Di mana Kementerian PANRB bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta BKN sudah menyusun rencana ini sejak bulan Februari.
Sumber. CNBC Indonesia