METROKENDARI.COM – Tim Satgas Pangan Polri memastikan ketersediaan bahan pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng) cukup menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024. Hal ini dipastikan usai Tim Satgas Pangan Polri mengecek langsung ke lapangan.
“Sesuai hasil pengecekan bahwa stok 12 komoditi aman, surplus cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat HBKN (hari besar keagamaan nasional) Ramadan dan Idul Fitri. Jadi, tidak ada stok komoditi yang defisit dan kurang,” ujar anggota Tim Satgas Mabes Polri, Kombes Joko Purnomo.
Joko menjelaskan dari hasil pengecekan beras medium di pasar tradisional didapatkan dari luar wilayah dan dijual ke konsumen dengan harga Rp 13.250 per kg. Lalu, beras premium di dijual ke konsumen Rp 17 ribu per kg.
“Beras SPHP di pasar tradisional di salah satu toko memiliki stok sebanyak 160 sak per 5 kg. Beras SPHP didapatkan dari Bulog Palangkaraya dijual ke konsumen dengan harga Rp 57.500 per 5 kg,” jelas Joko.
Sementara untuk harga cabai rawit merah yang didapatkan dari luar wilayah dan dijual ke konsumen dengan harga Rp 53 ribu per kg. Sedangkan cabai merah keriting memiliki harganya Rp 55 ribu per kg.
Baca Juga
Kemudian, harga bawang merah dijual seharga Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga bawang putih seharga Rp 34 ribu per kg. Untuk minyak goreng curah di Pasar Besar didapatkan dari dalam wilayah dan dijual ke konsumen dengan harga Rp 14 riibu per liter.
Lalu, harga telur ayam ras didapatkan dari luar wilayah dan dijual ke konsumen seharga Rp 33 ribu per kg dan harga daging ayam ras dijual dengan harga Rp 39 ribu per kg. Sementara daging sapi seharga Rp 140 ribu per kg. Sedangkan, daging sapi di Pasar Kahayan dijual ke konsumen Rp 150 ribu.
Joko pun meminta agar stabilisasi harga dan stok bahan pokok penting selama Ramadan serta menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024 tetap dijaga. Dia mengatakan Tim Satgasda dan Kementerian/Lembaga harus melakukan antisipasi untuk tetap menjaga kestabilan harga dan stok bahan pokok penting selama Ramadan serta menjelang Lebaran.
“Menyarankan kepada instansi terkait agar kegiatan pasar penyeimbang atau pasar murah dan program lainnya lebih diintensifkan lagi, sebagai upaya dalam menjaga stabilisasi harga menjelang Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024,” ungkap Joko.