Internasional

Rusia masih serang Ukraina, Zelenskyy Tolak Wacana Gelar Pemilu

×

Rusia masih serang Ukraina, Zelenskyy Tolak Wacana Gelar Pemilu

Sebarkan artikel ini
Rusia masih serang Ukraina, Zelenskyy tolak wacana gelar pemilihan umum
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

Kiev – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak wacana mengadakan pemilihan umum pada masa perang dikarenakan dianggap tidaklah bertanggung jawab perihal pembicaraan yang digunakan memanas baru-baru ini terkait apakah Kiev harus melakukan pemilihan umum ketika berada di area dalam bawah serangan Rusia.

Komentar Zelenskyy yang tersebut digunakan menyerukan persatuan untuk menghindari diskusi kebijakan pemerintah yang digunakan hal itu bukan ada gunanya, tampaknya mengesampingkan setiap saran bahwa Ukraina harus tetap mengadakan pemungutan pengumuman untuk menunjukkan kredibilitas demokrasi tetap dalam kondisi baik.

Meskipun hukum darurat militer yang digunakan diberlakukan dalam negara hal itu pada awal invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022 melarang pihak berwenang mengadakan pemilu, terdapat peningkatan perdebatan pada dalam juga luar negeri mengenai kemungkinan pemilihan umum pada Maret 2024.

Dalam pidato video malamnya, Zelenskyy mengatakan sangat penting untuk berkonsentrasi pada tantangan militer yang tersebut mana dihadapi Ukraina ketika negara itu mencoba mengusir pasukan Rusia yang tersebut menduduki hampir seperlima wilayahnya lebih tinggi banyak dari 20 bulan setelah melancarkan invasi.

“Kita semua memahami bahwa saat ini, dalam area masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah bukan bertanggung jawab jika mengeksplorasi topik terkait pemilihan umum dengan cara yang dimaksud dimaksud sembrono,” kata Zelenskyy.

“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk pertahanan, waktu untuk berperang, yang hal itu menjadi sandaran nasib negara serta rakyat… Saya percaya bahwa pemilihan umum tiada ada tepat pada saat ini,” lanjutnya.

Di masa damai, Ukraina dijadwalkan akan mengadakan pemilihan parlemen pada Oktober lalu putaran pertama pemilihan presiden pada awal musim semi 2024.

Senator Amerika Serikat dari Partai Republik Lindsey Graham juga beberapa pejabat Barat lainnya mendesak Kiev untuk mengadakan pemilihan umum guna menunjukkan bahwa negara itu dapat menyelenggarakan pemungutan pendapat yang digunakan mana bebas kemudian adil ketika dalam kondisi berperang.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada akhir pekan bahwa presiden sedang mempertimbangkan pro serta kontra terkait pemilihan umum masa perang.

Zelenskiy sendiri sebelumnya mengatakan dia akan siap mengadakan pemungutan ucapan jika Ukraina mendapatkan bantuan yang mana dimaksud dibutuhkan – dan juga juga jika pemilihan umum itu sendiri dianggap diperlukan.

error: Dilarang Keras Copy Paste!